Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan surat utang korporasi di sepanjang semester I/2020 didominasi oleh obligasi bertenor pendek yaitu tenor 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Adapun, emiten penerbit obligasi pada periode yang sama lebih banyak yang memiliki peringkat AAA dan A.
Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi jangka pendek—menengah menjadi pilihan favorit korporasi dalam penerbitan surat utang pada periode Januari—Juni 2020.
“Hingga semester I/2020, tenor 3 tahun dan 5 tahun hampir mencakup 60 persen dari total nilai penerbitan surat utang korporasi,” tulis Pefindo dalam laporannya, Jumat (10/7/2020).
Perinciannya, surat utang tenor 1 tahun sebesar 16,9 persen, tenor 3 tahun sebesar 35,6 persen, dan tenor 5 tahun sebesar 21,2 persen. Adapun porsi ketiga tenor tersebut turun apabila dibandingkan dengan porsi pada tahun lalu.
Hanya penerbitan tenor 7 tahun dan tenor lainnya yang meningkat yaitu masing-masing menjadi 7,0 persen dan 12,7 persen dari sebelumnya 6,0 persen dan 4,3 persen. Tenor lainnya ini termasuk surat utang dengan jangka waktu di bawah 1 tahun.
Selanjutnya, penerbitan surat utang korporasi pada paruh pertama tahun ini didominasi oleh emiten dengan peringkat AAA dan A.
Baca Juga
Untuk emiten dengan peringkat AAA, porsi emisinya meningkat menjadi 58,2 persen pada semester I/2020 dari 55,7 persen pada 2019.
Begitu pula emisi dari emiten dengan peringkat A, porsinya meningkat menjadi 31,2 persen pada semester I/2020 dari 20,1 persen pada 2019.
Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo, menunjukkan juga ada emiten yang peringkatnya telah dipangkas yang turut menerbitkan obligasi di semester I/2020.
“Yang peringkat BBB ini ada juga emiten yang sudah dipangkas, tadinya peringkat A. Porsi penerbitannya sebesar 3,1 persen,” kata Salyadi, Jumat (10/7/2020).