Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Kembali Melesu ke Rp14.400, Ini Penjelasan BI

Pada penutupan perdagangan Jumat (10/7/2020), pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.435 per dolar AS.
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan rupiah pada pekan ini.

Pada penutupan perdagangan Jumat (10/7/2020), pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.435 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,13 persen atau 0,122 poin ke posisi 96,822.

Sementara itu, data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.501 per dolar AS, melemah 55 poin atau 0,38 persen dari posisi Rp14.446 pada Kamis (9/7/2020).

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif Onny Widjanarko menyampaikan mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

“Indikator tersebut mencakup nilai tukar, inflasi, dan yield Surat Berharga Negara (SBN),” paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/7/2020).

Menurut Onny, pagi ini rupiah dibuka pada level Rp14.350 per dolar AS, yield SBN 10 tahun stabil di 7,09 persen. Sebelumnya pada Kamis, rupiah ditutup di level Rp14.325 per dolar AS, sedangkan yield SBN 10 tahun turun ke level 7,07 persen.

Sementara itu, hingga minggu kedua Juli 2020, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke 121,84 bps per 9 Juli 2020 dari 119,71 bps per 3 Juli 2020.

Berdasarkan data transaksi 6-9 Juli 2020, investor non residen di pasar keuangan domestik melakukan beli neto Rp3,32 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,54 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,22 triliun.

Adapun, berrdasarkan data setelmen selama 2020 atau year to date, investor non residen di pasar keuangan domestik melakukan jual neto Rp148,35 triliun.

“Tingkat Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali,” imbuhnya.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Juli 2020, inflasi Juli 2020 diperkirakan sebesar 0,04 persen (month to momth/ mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,13 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,69 persen (yoy).

Penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar 0,05 persen (mtm), daging ayam ras sebesar 0,03 persen (mtm), emas perhiasan sebesar 0,03 persen (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar -0,08 persen (mtm), bawang putih, jeruk, dan gula pasir masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm), serta cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, daging sapi dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19,serta dampaknya terhadap perekonomian.

“Langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” papar Onny.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
TanggalKurs
10 JuliRp14.501
9 JuliRp14.446
8 JuliRp14.460
7 JuliRp14.456
6 JuliRp14.547

Sumber: Bank Indonesia

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper