Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka variatif seiring dengan tensi hubungan antara Amerika Serikat dan China yang memanas.
DIlansir dari Bloomberg pada Kamis (9/7/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka pada posisi menguat sebesar 0,7 persen. Menyusul di belakangnya adalah Kospi Korea Selatan yang naik sebesar 0,6 persen.
Sementara itu, bursa Topix Jepang mengawali perdagangan dengan terkoreksi sebesar 0,1 persen. Sementara itu, indeks berjangka S&P 500 dibuka di zona hijau dengan penguatan tipis 0,1 persen hingga pukul 09.13 waktu Tokyo, Jepang.
Para investor menaruh harapan pada saham-saham di sektor teknologi di tengah upaya pembukaan kembali kegiatan ekonomi . Sektor-sektor sensitif seperti penerbangan masih tertekan dan minim sentimen positif untuk beberapa waktu ke depan.
Sedangkan, di Asia, para investor memperhatikan pergerakan indeks Shanghai Composite yang menunjukkan reli positif selama seminggu belakangan. Sementara itu, angka kasus positif virus corona di AS telah menyentuh angka 3 juta jiwa, yang meliputi lebih dari seperempat total kasus secara global.
Chief Investment Officer di Spotlight Asset Group, Shana Sissel mengatakan, selama bank sentral terus berupaya untuk mengucurkan stimulus, pasar kemungkinan akan tetap bergerak lebih tinggi.
"Faktor ini akan memisahkan diri dari sentimen fundamental ekonomi yang biasanya menjadi penentu pergerakan harga saham," jelasnya.