Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) meluncurkan produk baru yakni Prove D3 yang merupakan suplemen vitamin D3 dengan bentuk sediaan tetes.
Prove D3 memiliki dua varian yaitu Prove D3-1000 IU diluncurkan pada April lalu yang dapat diperoleh dengan resep dokter dan Prove D3 Drops yang kali ini diluncurkan dalam bentuk cairan tetes dapat diperoleh secara bebas di apotek.
Ridwan Ong, Pharma Marketing Director Kalbe Farma mengatakan perseroan berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan untuk hidup yang lebih baik dengan terus menghasilkan dan memasarkan produk kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat dimana salah satunya produk vitamin D.
“Di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus bisa menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, dimana salah satunya dapat diperoleh melalui vitamin D. Untuk itu Kalbe menghadirkan Prove D3 dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan vitamin D harian keluarga,” ungkap Ridwan.
Secara umum, ternyata banyak orang Indonesia yang mengalami kekurangan vitamin D, baik anak, remaja, dewasa, usia lanjut, dan juga ibu hamil. Faktor yang menyebabkan banyaknya orang Indonesia mengalami kekurangan vitamin D adalah kurangnya terpapar sinar matahari akibat lebih seringnya menghabiskan waktu atau bekerja di dalam ruangan dari pagi hingga sore hari.
Emiten berkode saham KLBF tersebut terus berinovasi tercermin dari penyerapan alokasi belanja modal yang ditetapkan perseroan. Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius sebelumnya mengatakan realisasi belanja modal perseroan telah mencapai Rp600 miliar dari anggaran sebanyak Rp1 triliun.
Baca Juga
“Kami telah menghabiskan 50 persen sampai dengan 60 persen belanja modal pada Semester I/2020,” katanya kepada Bisnis, Minggu (5/7/2020).
Vidjongtius mengatakan sisa anggaran belanja modal akan digunakan untuk memproduksi produk suplemen. Dia menambahkan, hingga akhir tahun, Kalbe Farma berencana merilis satu hingga dua produk suplemen baru guna menggenjot penjualan.
Kalbe Farma optimis produk baru bisa diserap oleh masyarakat seiring dengan pembukaan kembali aktivitas dalam skenario kenormalan baru. Vidjongtius menyebut, saat roda ekonomi mulai dibuka secara bertahap, aktivitas konsumen mulai muncul kembali.
Sebagai gambaran, perseroan mencetak pertumbuhan laba bersih Rp669,3 miliar pada kuartal I/2020. Pencapaian itu tumbuh 12,5 persen dibandingkan dengan Rp595,1 miliar pada kuartal I/2019.
Manajemen Kalbe Farma melaporkan penjualan bersih Rp5,79 triliun pada kuartal I/2020. Pencapaian itu naik 8,0 persen dibandingkan dengan Rp5,36 triliun periode yang sama tahun lalu.