Bisnis.com, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mendepak saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dari daftar saham pilihan atau top picks bulan Juli 2020.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan bulan Juli adalah periode yang fluktuatif karena pendapatan kuartal kedua tahun 2020 akan dirilis pada Juli.
Dikarenakan kegiatan ekonomi telah berhenti selama periode semi lockdown (PSBB), diprediksi kinerja keuangan mayoritas emiten pada periode tersebut terkoreksi.
“Kami mengubah 3 dari 8 pilihan saham kami dengan menambahkan KLBF (PT Kalbe Farma Tbk.), ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.), dan EXCL (PT XL Axiata Tbk.) untuk menggantikan BBRI, PWON dan MAPI,” tulis Hariyanto dalam publikasi riset, Senin (6/7/2020).
Sekuritas menambahkan KLBF dalam daftar saham pilihannya mengingat permintaan produk multivitamin yang kuat di tengah pandemi Covid-19, sejalan dengan pelemahan pendapatan dari penjualan obat resep.
Selain itu, KLBF akan meluncurkan produk penambah kekebalan tubuh pada kuartal keempat tahun 2020. Perusahaan juga adalah satu dari dua perusahaan Indonesia yang sejauh ini telah bekerja sama dalam proyek vaksin Covid-19.
Baca Juga
“Pengembangan pada proyek vaksin Covid-19 harusnya menjadi katalis positif untuk harga saham KLBF,” ungkap Hariyanto.
Mirae juga menambahkan ICBP karena sentimen negatif rencana akuisisi Pinehill Company Limited telah membuat valuasinya cukup menarik. Dengan asumsi beban bunga untuk mengakuisis Pinehill sebesar 8 persen (setelah dikurangi pajak, termasuk biaya bunga pinjaman dengan denominasi dolar AS dan lindung nilai), harga sahamnya dinilai cukup atraktif.
Adapun, price-to-earning ratio (P/E) ICBP untuk tahun 2020 sebesar 19,6 kali -1,4 SD dari P/E rata-rata 5 tahun sebesar 23,3 kali.
Sementara itu, Mirae menambahkan saham EXCL karena meskipun emiten telekomunikasi tersebut diproyeksikan akan mengalami penurunan pendapatan 0,2 persen secara tahunan, tetapi labanya bisa tumbuh sebesar 112,8 persen secara tahunan, sebagian besar didorong oleh keuntungan dari penjualan menara dan efisiensi.
“Pilihan kami condong ke arah saham defensif, yaitu konsumen, telekomunikasi, dan rumah sakit. Perubahan pilihan saham utama kami saat ini adalah BBCA, KLBF, INDF, ICBP, UNVR, GGRM, EXCL, dan MIKA,” imbuhnya.
Pada tanggal 5 Juli, top picks Mirae menghasilkan akumulasi imbal hasil 8,9 persen, berbanding dari posisi negatif indeks harga saham gabungan (IHSG) yang masih terkoreksi 22,2 persen sejak awal laporan top picks bulanan sekuritas pada bulan Agustus 2019. Kesimpulannya, top picks sekuritas mengungguli IHSG sebesar 31 persen.