Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas langsung mengubah pilihan saham atau top picks-nya dengan menyingkirkan saham emiten pertambangan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) usai periode cum dividen Kamis (18/6/2020),
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pihaknya menambahkan saham emiten konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) untuk menggantikan emiten pelat merah tersebut.
“Harga saham PTBA telah meningkat 27,6 persen (dari Rp1.920 menjadi Rp2.450) sejak kami menambahkan PTBA sebagai top picks pada 26 Mei 2020,” tulis Hariyanto dalam publikasi risetnya baru-baru ini.
Sekuritas berpendapat emiten yang tergabung dalam holding MIND ID tersebut masih menjadi favorit sekuritas karena perseroan adalah satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bisnis batu bara dan mendapatkan manfaat dari sinergi BUMN.
“Namun, karena harga saham PTBA sudah naik, kami beralih dari PTBA ke INDF,” sambungnya.
Untuk diketahui, saham PTBA terpantau dikenakan pemberlakuan auto reject bawah atau ARB dengan penurunan sebesar 6,94 persen usai beberapa menit diperdagangkan pada periode ex dividen Jumat (19/6/2020) lalu.
Baca Juga
Hariyanto menyebutkan saham INDF sebagai salah satu saham pilihan utama dengan berbagai pertimbangan.
Pertama, sekuritas memperkirakan INDF akan membagikan dividen per saham sebesar Rp279, merujuk pada rasio pembayaran dividen 50 persen dari laba bersih pada tahun sebelumnya, sehingga menghasilkan imbal hasil dividen sebesar 4,3 persen.
Keputusan mengenai pembagian dividen ini akan diumumkan dalam RUPS pada 15 Juli 2020 mendatang.
Kedua, di tengah kondisi ekonomi yang melemah, bisnis INDF masih tetap tangguh, dan ketiga, INDF saat ini diperdagangkan dengan price-to-earning ratio (PE) sebesar 10,9 kali, pada -1,5 SD dari rata-rata PE dalam 10 tahun sebesar 15,3 kali.
Dengan demikian, delapan saham top picks bulanan sekuritas adalah MAPI, PWON, BBRI, BBCA, INDF, GGRM, UNVR, dan MIKA.
Untuk diketahui, hingga Kamis (18/6/2020), pilihan saham sekuritas menghasilkan akumulasi imbal hasil sebesar 9,2 persen, padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah merosot 22,9 persen sejak awal laporan top picks bulanan yang diluncurkan sekuritas pada Agustus 2019. Walhasil, top picks sekuritas mengungguli indeks sebesar 32,1 persen.