Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten perunggasan (poultry) melejit pada perdagangan hari ini, Jumat (3/7/2020). Dalam rentang waktu yang tidak terpaut jauh, kenaikan harga ayam potong terjadi di berbagai daerah.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PT Sierad Produce Tbk. naik 11,11 persen ke posisi 1.100. Saham PT Malindo Feedmill Tbk. menyusul dengan kenaikan 7,89 persen ke level 615.
Kemudian, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. juga meningkat 6,17 persen ke level 6.025. Adapun saham PT Japfa Tbk. naik 2,17 persen ke level 1.175.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,14 persen atau 7,01 poin ke level 4.973,79 pada akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.964,11-4.997,82.
Pada waktu yang tidak terpaut jauh, harga ayam potong mengalai kenaikan di sejumlah daerah. Dilansir dari Antara, harga ayam potong yang dijual di pasar rakyat Kota Yogyakarta dijual di kisaran Rp40.000 hingga Rp42.000 per kilogram atau naik sekitar Rp12.000 per kg dibanding pada Mei 2020.
Di Temanggung, harga daging ayam di pasar tradisional menembus Rp40.000 per kilogram. Pedagang daging ayam di Pasar Legi Parakan Nokdarti mengatakan harga daging ayam sebelum naik dibanderol Rp35.000 per kilogram.
Baca Juga
Dalam empat hari terakhir harga daging ayam terus naik hingga menyentuh Rp40.000. Kenaikan harga tersebut membuat permintaan turun drastis.
"Sebelumnya setiap hari bisa menjual sekitar 150 kilogram daging ayam, namun sekarang bisa menjual 50 kilogram saja sudah bagus," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) laju inflasi selama Juni 2020 mencapai 0,18 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi pada Juni 2020 didominasi kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi 0,47 persen serta kelompok transportasi 0,41 persen.
Kelompok bahan makanan naik seiring peningkatan harga daging ayam ras 0,14 persen diikuti telur ayam ras 0,04 persen. Adapun pada komponen transportasi, kenaikan inflasi dipicu kenaikan tarif angkutan udara 0,02 persen, serta tarif angkutan antarkota dan tarif roda dua online masing-masing 0,01 persen.