Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pada sektor transportasi darat cukup optimistis perbaikan kinerja keuangan dapat terjadi pada kuartal III/2020. Pemberlakuan kenormalan baru (new normal) menjadi salah satu faktor utama karena akan meningkatkan mobilitas masyarakat.
Investor Relation PT Blue Bird Tbk., (BIRD) Michael Tene mengatakan perseroan optimistis kinerja dapat pulih seiring dengan pemberlakuan kenormalan baru. Menurutnya, mobilitas masyarakat pada kondisi baru ini akan semakin meningkat dibandingkan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan itu akan berdampak positif terhadap bisnis emiten bersandi saham BIRD tersebut.
“Kami sudah mulai melihat kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan periode awal PSBB kemarin, sekitar 2 kali lipat dibandingkan dengan titik terendah pada masa PSBB” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (1/7/2020) di Jakarta.
Michael juga mengakui, pemulihan kinerja BIRD untuk kembali ke level normal seperti Januari dan Februari akan cukup sulit tercapai pada kuartal III/2020. Tetapi, BIRD akan berupaya penuh untuk memanfaatkan kondisi new normal ini.
Ia menambahkan, kinerja BIRD sepanjang bulan Juni 2020 telah menunjukkan pemulihan yang cukup baik. Momentum tersebut, ditambah dengan situasi new normal, diharapkan dapat mempercepat perbaikan kinerja keuangan BIRD.
Untuk itu, ia mengatakan hal penting yang harus dilakukan adalah memastikan protokol kesehatan dengan standar tinggi berjalan setiap harinya baik bagi kendaraan maupun juga driver. Selain itu, BIRD juga mengembangkan bisnis dengan menggarap layanan baru seperti logistik.
Baca Juga
“Untuk logistik, kami menjalankan baik business-to-business maupun logistik ritel. Masyarakat dapat memesan layanan logistik kami melalui fitur BirdKirim yang ada pada aplikasi pemesanan taksi BIRD,” jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, BIRD mencatatkan pendapatan bersih sebanyak Rp885,18 miliar. Jumlah tersebut turun 10,34 persen bila dibandingkan penerimaan pada kuartal I/2019 sebesar Rp976,75 miliar.
Sumber penerimaan terbesar BIRD masih didominasi dari pendapatan dari kendaraan taksi sebesar Rp692,07 miliar, atau turun 12,89 persen berbanding pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya di Rp781,34 miliar. Adapun pendapatan dari sewa kendaraan juga mengalami penurunan dari Rp209,07 miliar pada kuartal I/2019 menjadi Rp201,77 pada kuartal I/2020.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (1/7/2020), saham BIRD naik 1,38 persen ke posisi ke level 1.105. Dalam sebulan terakhir harga saham BIRD terkoreksi 0,90 persen.