Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Garuda Indonesia (GIAA) Terkerek Sentimen Perpanjangan Hasil PCR?

ada perdagangan Selasa (30/6/2020) sesi I, saham GIAA naik 0,79 persen atau 2 poin menjadi Rp254.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA - Perpanjangan masa berlaku hasil tes cepat (rapid test) dan Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat mendorong mobilisasi masyarakat dan bisa menggerakkan aktivitas sektor tersebut.

Hal itu pun berimbas positif terhadap saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pada perdagangan Selasa (30/6/2020) sesi I, saham GIAA naik 0,79 persen atau 2 poin menjadi Rp254. Namun, dalam sepekan harga masih melemah 7,3 persen.

Sebagaimana diketahui, masa berlaku hasil rapid test dan PCR diperpanjang dari yang mulanya 3 hari dan 7 hari menjadi 14 hari seiring terbitnya Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 No. 09/2020.

Surat Edaran tersebut menggantikan ketentuan perjalanan yang sebelumnya diatur dalam Surat Edaran Nomor 07/2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Sementara itu, manajemen Garuda Indonesia berharap perpanjangan masa berlaku dokumen kesehatan baik tes cepat maupun PCR dapat ikut mengerek pergerakan jumlah penumpang transportasi udara.

Direktur Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap dengan adanya pelonggaran masa berlaku dokumen kesehatan tersebut menjadi 14 hari mendorong semakin banyak penumpang yang ingin terbang.

Maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut selanjutnya akan menyediakan fasilitas rapid test di bandara untuk mendeteksi penumpang yang hendak melakukan penerbangan.

“Memang nantinya semua penumpang bisa rapid test karena biayanya kan tidak gratis. Bisa tes di bandara. Kerja sama, kami eksekusi terus,” jelasnya, Senin (29/6/2020).

Menurut Irfan, tes cepat dirasa sudah cukup sebagai syarat calon penumpang untuk melakukan penerbangan dan tidak perlu sampai tes polymerase chain reaction (PCR) karena harganya yang dinilai lebih mahal daripada tiket pesawat itu sendiri.

“Ke depan kami pastikan mereka naik pesawat sehat, menurut kami rapid test cukup, berapa biayanya. Saya enggak mengeluh, tapi jangan sampai biaya untuk sehat lebih mahal dari biaya terbang,” katanya.

Saat ini emiten berkode saham GIAA baru memberikan fasilitas pemeriksaan rapid test dan PCR bagi penumpang yang memiliki kartu Platinum Garuda Miles. Bekerja sama dengan Indonesia Medical Tourism Board (IMTB), penumpang yang belum rapid test bisa melakukan di Hutan Kota by Pelataran.

Dia menjelaskan untuk rapid test dikenakan biaya sebesar Rp315.000 sedangkan untuk PCR Rp 1,5 juta. Pemeriksaan rapid test akan selesai dalam waktu 20 menit, sedangkan PCR hasilnya 3 hari.

"Hasilnya akan dikirimkan via WhatsApp atau e-mail, dan bisa juga diambil langsung ke Hutan Kota," ujarnya.

Sebelumnya, Sriwijaya Air Group juga menyediakan fasilitas rapid test Covid-19 di lima lokasi, diantaranya Sriwijaya Air Tower di Cengkareng, Sales Office Sriwijaya Air Melawai di Jakarta, Sales Office Sriwijaya Air di Makassar, Sales Office Sriwijaya Air di Pontianak dan atas jalinan kerjasama dengan UPBU Bandara Domine Eduard Osok, fasilitas ini juga tersedia di Sorong.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper