Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah 0,17 Persen, Tertekan Kasus Corona

Pada perdagangan Senin (29/6/2020), IHSG dibuka melemah 0,17 persen atau 8,41 poin menjadi 4.895,67. Terpantau 66 saham menguat, 119 saham melemah, 125 saham stagnan.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah mengikuti tren bursa global yang tertekan karena peningkatan angka kematian akibat virus Covid-19.

Pada perdagangan Senin (29/6/2020), IHSG dibuka melemah 0,17 persen atau 8,41 poin menjadi 4.895,67. Terpantau 66 saham menguat, 119 saham melemah, 125 saham stagnan.

Sebelumnya, IHSG menutup akhir pekan lalu dengan naik 0,150 persen atau 7,358 poin ke level 4.904,088. Kapitalisasi pasar tercatat senilai Rp5.694,460 triliun.

Sisanya, IHSG harus berjibaku di zona merah dan mengakhiri sesi dengan pelemahan. Koreksi bahkan sempat mencapai 1,370 persen ke level 4.896,730 pada sesi Kamis (25/6/2020).

Faktor meningkatnya kasus gelombang kedua Covid-19 di sejumlah negara menjadi penekan bursa saham global tidak terkecuali Indonesia. Selain itu, proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) terkait resesi yang jauh lebih dalam pada 2020 serta pemulihan lebih lambat turut menjadi sentimen negatif.

IMF memprediksi produk domestik bruto (PDB) global akan menyusut 4,9 persen tahun ini atau lebih dalam dari proyeksi 3 persen yang dikeluarkan April 2020. Adapun, IMF memproyeksikan pertumbuhan hanya 5,4 persen pada 2021 atau turun dari prediksi sebelumnya 5,8 persen.

Prediksi itu menutupi katalis positif dari dalam negeri terkait rencana pemerintah melakukan penempatan dana Rp30 triliun di bank himpunan milik negara (Himbara) yang sebelumnya ditempatkan di Bank Indonesia (BI).

Sementara itu, Bursa Asia dan indeks berjangka AS mengawali pekan dengan melorot ke zona merah. Hal tersebut terjadi setelah angka kematian akibat pandemi virus corona menyentuh setengah juta orang.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (29/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan dibuka terkoreksi sebesar 1,62 persen yang disusul oleh S&P/ASX200 yang melemah 0,82 persen.

Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 1,3 persen yang diikuti oleh kontraksi indeks berjangka S&P 500 sebesar 0,3 persen hingga pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.

Pada perdagangan hari ini, investor akan memperhatikan sentimen risk-off angka kasus positif virus corona yang telah mencapai 10 juta jiwa di seluruh dunia. Hal tersebut juga diikuti oleh lonjakan kasus di beberapa negara bagian Amerika Serikat seperti Texas, Arizona, dan Florida.

Di sisi lain, perusahaan industri di China melaporkan kenaikan pendapatan bulanan untuk pertama kalinya sejak November 2019 lalu.Presiden dan CEO PGIM Inc.,David Hunt mengatakan pemulihan ekonomi akan berjalan lebih lambat dan tidak merata.

Sementara itu, People's Bank of China mengatakan pihaknya akan mengeluarkan kebijakan moneter baru guna memastikan likuiditas pada ekonomi riil.Bank sentral China tersebut mengatakan akan menambah porsi pinjaman untuk usaha kecil, kredit, dan manufaktur.

Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk menjaga tingkat suku bunga yang rendah serta menjaga nilai tukar mata uang Yuan tetap stabil.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper