Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil bangkit dari pelemahannya dan ditutup menguat pada perdagangan Kamis (25/6/2020), setelah Bank Sentral Eropa menyatakan sedang mempersiapkan fasilitas likuiditas baru untuk bank-bank sentral di luar kawasan euro.
Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, ditutup di level 359,74 dengan penguatan 2,57 poin atau 0,72 persen.
Pada perdagangan Rabu (24/6/2020), indeks Stoxx berakhir di level 357,17 dengan koreksi tajam 10,23 poin atau 2,78 persen akibat kekhawatiran atas bangkitnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Saham produsen mobil, perusahaan jasa keuangan, dan bank mendorong rebound Stoxx pada Kamis, sedangkan saham perusahaan travel mengalami kinerja terburuk.
Sebelum bangkit ke zona hijau, indeks saham acuan kawasan Eropa ini sempat lanjut melemah 1,3 persen pada sesi perdagangan Kamis di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya kasus baru Covid-19 di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat dan Australia.
Namun kemudian, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menyatakan akan menawarkan pinjaman euro terhadap agunan kepada bank sentral di luar kawasan euro untuk mendukung pasar pendanaan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Jika pasar beralih dari risk-off ke risk-on karena berita tentang ECB, lalu apa artinya? Kondisi bearish memiliki kekuatan bertahan yang sangat lemah dan rasa takut untuk kehilangan selalu ada, nyata dan tumbuh ketika ekonomi terbuka,” ungkap Kepala Investasi di Crossbridge Capital Manish Singh.
“Eropa berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dalam berurusan dengan Covid, dan belanja musim panas oleh konsumen akan dimulai,” tambahnya.
Di antara indeks saham utama pendorong Stoxx pada Kamis adalah indeks FTSE 100 Inggris (+0,38 persen), CAC 40 Prancis (+0,97 persen), dan DAX Jerman (+0,69 persen).
Saham perusahaan perbankan investasi asal Prancis Natixis yang menguat 7,67 persen membukukan kenaikan terbesar pada Stoxx, disusul saham Deutsche Lufthansa AG (+7,08 persen) dan Worldline (+6,04 persen).
Lonjakan saham Deutsche Lufthansa AG dialami setelah pemegang saham terbesar maskapai penerbangan ini mengatakan memilih untuk mendukung bailout pemerintah senilai 9 miliar euro (US$10 miliar).
Pada umumnya, bursa saham berada pada jalur bergelombang setelah melonjak ke level tertinggi tiga bulan pada awal Juni, karena optimisme tentang langkah-langkah stimulus dan pemulihan ekonomi bergumul dengan kekhawatiran tentang meningkatnya kasus virus corona.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi resesi yang lebih dalam untuk tahun ini dan pemulihan ekonomi global yang lebih lambat untuk 2021 daripada yang diperkirakan sebelumnya.