Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seluruh Sektor Menguat, IHSG Rebound 1 Persen Lebih di Awal Perdagangan

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau menguat 1,2 persen atau 58,62 poin ke level 4.937,75 pada pukul 09.22 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Karyawan beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Rabu (24/6/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau menguat 1,2 persen atau 58,62 poin ke level 4.937,75 pada pukul 09.22 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (23/6/2020), IHSG berakhir berakhir melemah 0,81 persen atau 39,70 poin ke level 4.879,13.

Indeks sebelumnya mengawali perdagangan di zona merah dengan penguatan 0,63 persen atau 30,94 poin ke level 4.910,08. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.879,13-4.940,59

Tercatat 232 saham menguat, 78 saham melemah, dan 119 saham stagnan.

Seluruh 9 sektor dalam IHSG bergerak positif, dipimpin oleh sektor tambang yang menguat 2,68 persen dan disusul sektor aneka industri dengan penguatan 1,79 persen.

Sementara itu, pergerakan bursa Asia mayoritas menguat pagi ini. Indeks Nikkei 225 menguat 0,12 persen, indeks Hang Seng menguat 0,08 persen, dan indeks Shanghai Composite menguat 0,14 persen.

Tim rist Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, didorong oleh sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri.

Dari Amerika Serikat, proposal stimulus tambahan untuk infrastruktur sebesar US$1.5 triliun sudah berada di meja parlemen AS dan akan dibahas dalam waktu dekat. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan akan ada stimulus lanjutan yang fokus untuk membuat orang kembali bekerja.

Sentimen lain datang dari perjanjian damai dagang antara AS-China yang masih berlangsung serta penasehat ekonomi AS, Larry Kudlow yang menegaskan belum ada tanda-tanda second wave Covid-19 terjadi di AS.

Dari dalam negeri, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengatakan banyak anggota dari emiten anggota AEI yang mengalami kesulitan arus kas karena pendapatan yang turun sangat drastis akibat kebijakan PSBB.

Meski sudah mulai dilonggarkan, hal ini tidak serta membuat perekonomian langsung pulih. Sehingga AEI mengkhawatirkan adanya resesi di Indonesia.

“Meski demikian, IHSG hari ini kami perkirakan masih berpeluang naik terbatas, seiring pergerakan bursa global,” ungkap Samuel Sekuritas dalam risetnya, Rabu (24/6/2020).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper