Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (15/6/2020), pascarilis data perdagangan Mei 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di level 4.877,34 dengan koreksi tipis 3,02 poin atau 0,06 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (12/6/2020), IHSG mampu rebound dan berakhir di level 4.880,36 dengan kenaikan 0,53 persen atau 25,6 poin, setelah tertekan di zona merah tiga hari berturut-turut sebelumnya.
Indeks sempat melanjutkan penguatannya pada Senin dimulai dengan naik hanya 0,04 persen atau 1,86 poin ke level 4.882,22 pukul 9.00 WIB. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.870 – 4.918,06.
Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 203 saham menguat, 205 saham melemah, dan 285 saham stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,15 persen dan 1,98 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I.
Di sisi lain, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang masing-masing naik 3,96 persen dan 2,81 persen menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya pelemahan IHSG.
Baca Juga
Sebelumnya kalangan analis memprediksi IHSG akan kembali menguji level psikologis 5.000 pada awal pekan ini. Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee menyatakan pihaknya memperkirakan indeks akan berpeluang menguat pekan ini dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan berpeluang koreksi di akhir pekan.
“IHSG bergerak dengan support di level 4.800 sampai 4.712 dan resistance di level 4.969 sampai 5.139,” tulisnya dalam riset, Minggu (14/6/2020).
Menurutnya, sentimen global masih membayangi pergerakan pasar ekuitas Tanah Air seperti kekhawatiran gelombang kedua kasus Covid-19 yang ditandai dengan kenaikan kasus di California, Texas, dan Arizona di Amerika Serikat.
Kekhawatiran tersebut diperparah dengan aksi demonstrasi protes atas kematian George Floyd yang berpotensi meningkatkan kasus infeksi virus mematikan tersebut.
“Akhir pekan pasar berhasil rebound dari tekanan ditandai naiknya saham perusahaan yang kinerjanya bergantung pada pembukaan kembali ekonomi berhasil menguat dengan harapan gelombang kedua tidak akan parah dan janji tidak ada penutupan ekonomi lagi oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin,” sambung Hans.
Lebih lanjut, The Fed baru-baru ini menyatakan bahwa pemulihan ekonomi membutuhkan waktu dan berpotensi terhadap penurunan ekonomi Amerika Serikat. Bank Sentral Amerika Serikat tersebut akhirnya mengambil tindakan dengan mempertahankan suku bunga dan memperkirakan tidak akan melakukan kenikan tingkat suku bunga hingga tahun 2022.
Di sisi lain, prediksi Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Bank Dunia menunjukkan bahwa ekonomi masih akan melemah menjadi sentimen negatif bagi pasar.
Dari dalam negeri, kenaikan cadangan devisa memberikan indikasi aliran dana asing kembali ke pasar ekuitas Indonesia ditambah dengan sentimen positif dari masa transisi PSBB.
Lanjar Nafi, Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa penguatan IHSG akhir pekan lalu ditopang oleh rebound saham-saham keuangan yang secara sektoral menguat 1,79 persen.
Secara teknikal, dia mengatakan bahwa rebound IHSG saat ini berada tepat pada support MA20 sebagai indikasi cukup kuat penguatan lanjutan di awal pekan.
Sementara itu, indikator stochastic mendekati area oversold dengan momentum yang whipsaw pada rata-rata 14 hari dari momentum Relative Strength Index (RSI).
“Sehingga, sinyal lanjutan penguatan di awal pekan depan cukup kuat dengan support—resistance di rentang 4.746-4.950. Saham-saham yang mulai dapat dicermati, di antaranya ACES, AKRA, ANTM, BBRI, BRPT, HMSP, ITMG, MEDC, TLKM,” katanya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,4 persen atau 68,3 poin ke level 4.812,06 pada akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.809,62-4.918,06.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 1,11 persen atau 54,31 poin ke level 4.826,05 menjelang akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.815,11-4.918,06.
Pergerakan IHSG melemah 0,76 persen atau 37,08 poin ke level 4.843,27 pada awal sesi II perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG berbalik ke zona merah dan turun tipis 0,06 persen atau 3,02 poin ke level 4.877,34 pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG naik 0,12 persen atau 5,74 poin ke level 4.886,1 menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG menguat 0,39 persen atau 19,03 poin ke level 4.899,39 pada perdagangan pagi ini.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,04 persen atau 1,86 poin ke level 4.882,22 pada awal perdagangan hari ini.