Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari keterpurukannya dengan menyentuh level psikologis 5.000.
Dibuka pada level 4.947,78 pada awal perdagangan Senin (8/6/2020), indeks langsung merangkak naik 2,48 persen atau 122,78 poin ke level 5.070,56 pada akhir perdagangan hari ini.
Menurut data historis, butuh waktu lebih dari 2 bulan untuk indeks bangkit dari keterpurukannya menuju level 5.000 pekan ini. Ekspektasi reopening ekonomi dan perbaikan kinerja emiten serta arus modal asing disebut-sebut sebagai katalis positif yang mendorong laju IHSG.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menyatakan untuk momentum rebound kali ini, dibukanya ekonomi dunia tentunya menjadi sebuah signal yang baik untuk pasar modal sehingga investor institusi mulai berani untuk melakukan pembelian.
“Mata uang rupiah yang menguat menjadi salah satu indikator optimisme dana asing dalam melihat prospek ekonomi Indonesia. Dicatat selama minggu lalu, dana asing yang masuk ke pasar saham cukup banyak yaitu sebesar Rp3,16 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/6/2020).
Cadangan devisa Mei 2020 yang meningkat, lanjutnya, juga merupakan indikasi yang baik karena Indonesia memiliki stabilitas dan prospek ekonomi yang baik.
Baca Juga
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan aliran modal asing sejak minggu kedua Mei hingga minggu pertama Juni terus mengalami inflow dengan total Rp25,97 triliun.
Dia memastikan angka cadangan devisa pada Mei 2020 akan meningkat lebih tinggi dari sebelumnya. Pada April 2020, cadangan devisa berhasil meningkat ke US$127,9 miliar dari posisi Maret 2020 yang tercatat sebesar US$ 121 miliar.
Frankie memaparkan pasar saat ini sedang menantikan data lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini bisa jadi tantangan bagi penguatan indeks karena sebenarnya data infeksi yang ada sebenarnya masih belum menggembirakan. Namun, pemerintah dinilai mulai dapat menangani pandemi dengan stimulus-stimulus yang ada.
Ditambah, pertengahan Juni mendatang akan digelar Rapat Gubernur BI yang dinantikan oleh pelaku pasar perihal mengambil keputusan investasi nantinya.
“Dalam jangka pendek masih ada kemungkinan (indeks) untuk menguat tetapi investor harus tetap berhati-hati karena ketidakpastian masih besar, dengan level resistan IHSG di 5.200,” imbuhnya.
Senada, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga menyatakan pasar sedang menyambut reopening perekonomian dengan positif.
Dari pasar global, data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat yang positif berada di atas ekspektasi pasar.
“Di sisi lain, kesepakatan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia dan membaiknya permintaan di sektor komoditas untuk menggerakkan proses industrialisasi global,” ujar kepada Bisnis, Senin (8/6/2020).
Di pasar domestik, penguatan rupiah dan potensi cadangan devisa Indonesia meningkat disebutkannya dapat menyebabkan indeks terus menguat hingga akhir pekan ini.
Dengan demikian, ia memprediksi secara teknikal IHSG bisa menyentuh level resistan 5.172,37 pada akhir pekan mendatang.