Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pemurnian dan pengolahan gas alam, PT Surya Esa Perkasa Tbk. berencana untuk menerbitkan surat utang dan atau mengambil pinjaman perbankan dengan nilai sebesar-besarnya US$450 juta sebagai langkah refinancing utang perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan di laman Bursa Efek Indonesia, emiten berkode saham ESSA itu berencana mencari dana US$450 juta dengan mengemisi surat utang valas (global bond) sebesar US$350 juta dan pinjaman bank maksimum US$100 juta.
Adapun, rencana transaksi itu akan dilaksanakan oleh entitas anak usaha ESSA, PT Panca Amara Utama (PAU), dalam rangka pembiayaan kembali atau refinancing seluruh utang PAU kepada International Finance Corporation dengan nilai outstanding US$444,22 juta. Sementara sisanya, akan digunakan untuk modal kerja PAU.
Berdasarkan laporan keuangan 2019, nilai rencana transaksi ini lebih dari 50 persen nilai ekuitas perseroan sehingga masuk ke dalam transaksi material dan memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham perseroan.
Per 31 Desember 2019, total ekuitas perseroan US$308,43 juta, turun 0,9 persen dari posisi akhir 2018 sebesar US$311,23 juta.
ESSA akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar 5 Juni 2020.
Baca Juga
“[Transaksi ini] akan meningkatkan fleksibilitas, likuiditas, dan arus kas PAU dalam jangka pendek dan menengah, untuk membayar bunga dan angsuran pokok. Selain itu, realisasi dana yang diperoleh dari transaksi diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan usaha PAU di masa depan,” tulis Manajemen Surya Esa Perkasa seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (3/6/2020).
Selain itu, perseroan memperkirakan kupon obligasi tersebut berada dalam kisaran setinggi-tingginya sebesar 7,5 persen per tahun dengan jatuh tempo pembayaran hutang pokok maksimum 7 tahun sejak tanggal diterbitkan, atau pada 2027.
Di sisi lain, transaksi ini akan dijaminkan oleh PAU dengan seluruh aset yang dimilikinya. ESSA juga akan menjaminkan seluruh saham PAU yang dimiliki oleh perseroan dan akan memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dalam penerbitan surat utang dan atau pinjaman bank ini.
Perseroan akan menunjuk beberapa pihak yang akan menawarkan dan atau bertindak sebagai pembeli awal atas surat utang yang diterbitkan ini.