Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Lebih Moncer dari LQ45, Ini Rekomendasi Sahamnya

Indeks Bisnis-27 hari ini lebih perkasa bila dibandingkan dengan indeks LQ45 yang hanya menguat 3,26 persen ke posisi 749,517. Begitu juga bila dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 1,98 persen ke posisi 4.847.
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 mengalami penguatan 3,51 persen pada perdagangan Selasa (2/6/2020) seiring dengan menanjaknya Indeks Harga Saham Gabungan.

Sejak dibuka pada level 413.084, indeks Bisnis-27 segera melesat ke level 427.568 atau menguat 3,51 persen. Indeks milik Bisnis Indonesia itu sempat menyentuh level tertinggi 431,974 dengan level terendah 405,613.

Indeks Bisnis-27 hari ini lebih perkasa bila dibandingkan dengan indeks LQ45 yang hanya menguat 3,26 persen ke posisi 749,517. Begitu juga bila dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 1,98 persen ke posisi 4.847.

Penguaatan Indeks Bisnis-27 hari ini ditopang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar 7,80 persen ke posisi Rp3.180 per saham. Lalu PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang melejit 6,94 persen ke Rp2.080.

Kemudian PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tumbuh 4,09 persen menjadi Rp1.145 per saham dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) yang naik 8,89 persen menuju Rp980 per saham.

Sementara itu berdasarkan kinerja kuartal I/2020 yang telah dihimpun oleh Tim Bisnis beberapa emiten menunjukkan kenaikkan net profit margin (NPM) lebih dari dua digit. Diantaranya adalah ADRO 13,08 persen yang mencatatkan pendapatan US$118,79 juta dan laba bersih US$98,17 juta.

Analis Henan Putihrai Liza Camelia mengatakan penerapan new normal dapat mendorong kinerja emiten pertambangan itu. Dia pun memilih ADRO sebagai salah satu pilihan utama dalam penghuni indeks Bisnis-27.

Secara teknikal, lanjutnya, ADRO untuk sampai penutupan kuartal II/2020 emiten tambang itu  masih menyimpan potensi untuk sampai ke target Rp1.500.

“Namun dengan syarat level Rp1.200 bisa dilampaui dalam minggu ini. Koreksi sehat juga boleh terjadi dengan support terdekat di sekitar Rp1.050 yang boleh jadi spot bagus untuk buy On weakness,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (2/6/2020).

Liza menambahkan emiten pertambangan itu berkesempatan mendapatkan stimulus penjualan dengan harapan dibukanya kembali pabrik maka diperlukan energi menjalankan aktivitas. Selain itu, juga ada perbaikan harga minyak mentah karena dipotongnya produksi oleh negara OPEC+.

Selain itu ada kemungkinan pembatasan produksi sampai 3 bulan mendatang karena harga minyak di atas US$30 per barrel.

Liza juga merekomendasikan emiten plat merah PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR). Pada kuartal I/2020, SMGR mencetak NPM 5,20 persen dengan pendapatan Rp11,15 triliun dengan laba bersih Rp1,86 triliun.

“Secara teknikal, SMGR juga berpotensi menuju target dari pattern double bottom di sekitar angka Rp11.100 sampai Rp11.300 dengan support saat ini yang lokasinya paling pas untuk buy on weakness adalah di sekitar Rp9.200 sampai Rp9.500,” katanya.

Menurutnya dengan persiapan new normal atau relaksasi secara global dan PSBB di beberapa kota di Indonesia akan berdampak positing kepada sektor yang menyimbolkan bergeraknya kembali roda perekonomian,  

“Memang keliatannya data kinerja kuartal II nanti akan lebih buruk karena PSBB kita lambat dilakukan. Namun ini sebatas data historis saja, ke depannya saya lebih optimis dengan re-opening bisnis,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper