Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju dengan penguatannya hingga melampaui level 4.800 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup menguat 1,98 persen atau 93,89 poin ke level 4.847,51 pada akhir perdagangan Selasa, (2/6/2020).
Pada perdagangan Jumat (29/5/2020), IHSG ditutup di level 4.753,61 dengan penguatan 0,79 persen atau 37,43 poin, reli kenaikan hari keempat berturut-turut sejak perdagangan Selasa (26/5/2020).
Tenaga indeks mulai semakin panas dengan langsung naik tajam hampir 2 persen pada awal perdagangan Selasa (2/6). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.753,72-4.884,01.
Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah positif, dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 3,43 persen, disusul sektor infrastruktur yang menguat 2,25 persen. Di sisi lain, sektor aneka industri melemah 0,49 persen.
Baca Juga
Tabel Kinerja Indeks Sektoral
NO. | Sektor | Sebelumnya | Tertinggi | Terendah | Terakhir | Selisih | Selisih (%) |
1 | AGRI | 964,931 | 982,122 | 961,601 | 966,684 | 1,75 | 0,18 |
2 | INFRASTRUC | 864,084 | 886,661 | 849,867 | 883,534 | 19,45 | 2,25 |
3 | MISC-IND | 858,396 | 884,389 | 821,66 | 854,205 | -4,19 | -0,49 |
4 | BASIC-IND | 745,733 | 768,355 | 719,399 | 759,541 | 13,81 | 1,85 |
5 | TRADE | 606,633 | 613,201 | 598,716 | 611,583 | 4,95 | 0,82 |
6 | PROPERTY | 322,957 | 329,461 | 321,026 | 326,467 | 3,51 | 1,09 |
7 | CONSUMER | 1.806,725 | 1.843,47 | 1.786,79 | 1.820,498 | 13,77 | 0,76 |
8 | MINING | 1.238,201 | 1.274,238 | 1.235,551 | 1.270,446 | 32,25 | 2,6 |
9 | MANUFACTUR | 1.186,696 | 1.210,997 | 1.171,541 | 1.197,742 | 11,05 | 0,93 |
10 | FINANCE | 962,515 | 1.013,591 | 943,2 | 995,519 | 33 | 3,43 |
Dari 692 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 245 saham menguat, 155 saham melemah, dan 169 saham stagnan.
Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menanjak 1,32 persen dan 1,16 persen, Kospi Korea Selatan menguat 0,76 persen, dan Hang Seng Hong Kong naik 0,38 persen.
Sebaliknya, indeks CSI 300 dan Shanghai Composite China turun tipis 0,04 persen dan 0,11 persen masing-masing pukul 11.31 WIB.
Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melonjak 1,21 persen dan 1,19 persen, Kospi Korea Selatan menguat 1,07 persen, dan Hang Seng Hong Kong menguat 1,11 persen.
Di China, indeks CSI 300 dan Shanghai Composite China menguat masing-masing 0,31 persen dan 0,2 persen.
Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan pekan ini, kendati diwarnai faktor global yakni memanasnya hubungan Amerika Serikat dan China serta demontrasi di AS.
Dalam publikasi risetnya, Valbury menjelaskan sentimen pasar dari dalam negeri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengeluarkan kebijakan relaksasi di sektor perbankan untuk memberikan ruang likuditas dan permodalan kepada perbankan, sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pelemahan ekonomi.
Kebijakan stimulus ini dikeluarkan setelah OJK mencermati dampak pandemi Covid-19 yang menurunkan aktivitas perekonomian sehingga berefek kepada sektor keuangan melalui transmisi pelemahan sektor riil.
Dari luar negeri, Trump menghapus perlindungan atau kekebalan hukum dari perusahaan media sosial, seperti Twitter dan Facebook.
Menurut Trump, langkah ini karena perusahaan media sosial itu memiliki kekuatan yang tidak terbatas untuk menyensor, membatasi, mengedit, membentuk, menyembunyikan, mengubah bentuk komunikasi antara warga atau publik.
Sementara itu, pemerintah Hong Kong memperingatkan Presiden Donald Trump bahwa keputusan Amerika Serikat untuk tidak menganggap sebagai daerah otonomi China bisa menjadi pedang bermata dua. Hong Kong memperingatkan langkah AS itu bisa merusak hubungan keduanya, terutama dalam bidang perdagangan.
Pergerakan IHSG dalam pekan ini berpeluang menguat di tengah faktor global yakni hubungan AS dan China memanas terkait Hongkong dan demontrasi serta kerusuhan di AS.
"Namun indeks domestik tersebut terangkat sentimen rupiah yang diperkirakan menguat dan terkendalinya perkiraan angka inflasi pada bulan Mei 2020," papar Valbury.