Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan mampu melesat ke zona hijau ditopang aksi beli investor asing khususnya terhadap dua saham perbankan berkapitalisasi jumbo.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,98 persen atau 93,895 poin ke level 4.847,507 pada penutupan perdagangan, Selasa (2/6/2020). Sepanjang sesi perdagangan, 245 saham menguat, 155 terkoreksi, dan 169 stagnan.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan para pelaku pasar mengapresiasi pembukaan kembali atau reopening ekonomi secara bertahap baik di dalam maupun luar negeri.
“Skenario kondisi normal yang baru memberikan dampak psikologis positif bagi para pelaku pasar menjadi lebih optimistis. Adapun, data-data inflasi masih cenderung stabil,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Sektor saham keuangan menjadi penopang penguatan IHSG dengan menguat 3,93 persen. Di posisi kedua, sektor saham pertambangan menempel dengan 2,62 persen.
Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp11,991 triliun. Investor asing mencetak net buy atau beli bersih Rp872,23 miliar hingga akhir sesi perdagangan.
Baca Juga
Pada sesi perdagangan Selasa (2/6/2020), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi incaran utama investor asing dengan nilai net buy Rp659,2 miliar. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengekor di urutan kedua dengan Rp169,3 miliar.
Adapun, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menjadi incaran investor asing atau menempati urutan ketiga daftar top net foreign buy dengan nilai Rp70 miliar.
Data Bloomberg, IHSG mampu mengungguli indeks lain di Asia Pacific. Penguatan IHSG hanya kalah dari FTSE Straits Times Index (STI) yang mampu menguat 2,04 persen.