Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani kembali menggelar lelang surat berharga negara (SBN) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.
SBN merupakan surat utang yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan pemerintah akan melelang tujuh seri surat utang negara (SUN) pada, Selasa (2/6/2020) atau perdana setelah Lebaran 2020. SUN yang akan dilelang terdiri atas dua surat perbendarahaan negara (SPN) dan lima obligasi negara fixed rate (FR).
Pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 168/PMK.08/2019 tentang Lelang SUN di Pasar Perdana Domestik dan PMK No. 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
Lelang surat utang baru ini memasang target indikatif Rp20 triliun dalam lelang. Adapun, target maksimal yang dipasang senilai Rp40 triliun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memprediksi seri benchmark dengan tenor 10 tahun atau FR0082 masih menjadi incaran investor. Menurutnya, seri itu paling likuid di pasar.
“Seri SUN tenor 10 tahun lebih mudah dibandingkan dengan US Treasury,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (31/5/2020).
Ramdhan mengatakan seri SUN tenor pendek 1 tahun hingga 3 tahun terkadang menjadi lebih diminati saat ketidakpastian pasar tinggi. Akan tetapi, pihaknya menilai kondisi saat ini relatif lebih terukur.
Dikutip melalui laman resmi www.worldgovernmentbonds.com Minggu (31/5/2020), yield surat utang negara (SUN) Indonesia tenor 10 tahun berada di level 7,435 persen. Sementara itu, premi credit default swap (CDS) bertenor 5 tahun di posisi 166,59.
Posisi yield SUN Indonesia tenor 10 tahun terus mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Tercatat, yield atau imbal hasil SUN Indonesia tenor 10 tahun masih berada di level 8,016 persen satu bulan lalu.
Untuk diketahui pergerakan harga obligasi dan yield obligasi saling bertolak belakang. Kenaikan harga obligasi akan membuat posisi yield mengalami penurunan sementara penurunan akan menekan tingkat imbal hasil.
Berikut daftar lengkap seri SUN yang dilelang oleh pemerintah, Selasa (2/6/2020) :
Seri | Jatuh Tempo | Tingkat Kupon |
SPN03200903 | 3 September 2020 | Diskonto |
SPN12210603 | 3 Juni 2021 | Diskonto |
FR0081 | 15 Juni 2025 | 6,50000% |
FR0082 | 15 September 2030 | 7,00000% |
FR0080 | 15 Juni 2035 | 7,50000% |
FR0083 | 15 April 2040 | 7,50000% |
FR0076 | 15 Mei 2048 | 7,37500% |
Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)