Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. memerkirakan pendapatan perseroan turun tidak lebih dari 25 persen dalam periode kinerja hingga 31 Maret 2020, sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Mengutip keterbukaan informasi perseroan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (31/5/2020), emiten berkode saham PTRO itu memproyeksi pendapatan konsolidasi perseroan turun kurang dari 25 persen. Laba bersih perseroan juga diperkirakan menyusut di kisaran yang sama.
Penurunan pendapatan tersebut seiring dengan penghentian operasional sementara wilayah tambang perseroan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 selama 1-3 bulan.
“Terjadi pemberhentian operasional sampai dengan 14 May 2020 pada proyek pertambangan Tabang yang berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Selatan dan proyek E&C yang berlokasi di Timika, Papua dan hanya berlangsung sementara,” tulis manajemen Petrosea seperti dikutip dari keterbukaan informasinya.
Kendati demikian, entitas anak usaha PT Indika Energy Tbk. (INDY) ini mengaku pandemi Covid-19 tidak berdampak terhadap pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek yang terkini perseroan.
Untuk menghadapi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19, PTRO akan meningkatkan operasional excellence di semua lini bisnis dengan menerapkan inisiatif-inisiatif strategis melalui transformasi digital agar dapat mempertahankan efektivitas biaya operasi bisnis.
Baca Juga
Di sisi lain, saham PTRO parkir di zona hijau, yakni di level Rp1.220 setelah berhasil terapresiasi 1,24 persen pada penutupan perdagangan Jumat (29/5). Sepanjang tahun berjalan 2020, saham PTRO telah terkoreksi 23,99 persen.