Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 36,25 persen secara tahunan pada kuartal I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada tiga bulan pertama tahun ini, emiten berkode saham PTRO itu mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$4,21 juta, lebih tinggi daripada perolehan kuartal I/2019 sebesar US$3,09 juta.
Laba Petrosea tetap tumbuh signifikan kendati pendapatan perseroan menurun 10,06 persen menjadi US$103,57 juta.
Secara detail, lini bisnis kontrak pertambangan menjadi kontributor utama perseroan atau menyumbang sekitar 58,16 persen terhadap total pendapatan. Sumbangsih dari lini usaha pertambangan mencapai US$60,24 juta yang didorong oleh aktivitas pengupasan lapisan tanah penutup dan produksi batubara untuk beberapa klien.
Adapun, pendapatan kontrak pertambangan itu turun sebesar 4,85 persen dibandingkan dengan perolehan kuartal I/2019.
Kemudian, kontribusi lainnya didapatkan dari lini bisnis rekayasa dan konstruksi sebesar US$23,25 juta atau 22,45 persen terhadap total pendapatan perusahaan. Kinerja pendapatan dari segmen ini ditopang antara lain dari proyek PT Freeport Indonesia.
Baca Juga
Selain itu, kontribusi dari Petrosea Logistics & Supply Services (PLSS) mencapai US$18,99 juta yang sebagian besar diperoleh dari PT Kuala Pelabuhan Indonesia serta aktivitas Petrosea Offshore Supply Base (POSB) di Sorong.
Anak usaha PT Indika Energy Tbk. (INDY) itu pun berhasil menekan beberapa pos beban salah satunya beban pendapatan usaha langsung menjadi hanya sebesar US$84,3 juta.
Perseroan juga berhasil mendapatkan manfaat pajak bersih sebesar US$2,41 juta dan manfaat dari selisih kurs sebesar US$656 ribu dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang merugi US$111 ribu.
Oleh karena itu, perseroan masih berhasil mencetak kenaikan laba bersih di tengah sentimen melemahnya harga batu bara dan pandemi Covid-19. Kinerja keuangan yang positif itu pun juga sejalan dengan kinerja operasional PTRO.
Hanifa Indradjaya, Presiden Direktur Petrosea, mengatakan bahwa meskipun terus menghadapi berbagai tantangan di pasar batubara global, total produksi batubara naik 6,27 persen dibandingkan dengan tahun lalu mencapai 7,63 juta ton.
Sementara itu, total pengupasan lapisan tanah penutup mencapai 27,12 juta BCM, turun 4,99 persen dibandingkan 28,64 juta BCM pada kuartal I/22019.
“Seluruh pencapaian pada kuartal pertama ini merupakan hasil dari implementasi inisiatif strategis Perusahaan untuk melakukan transformasi kegiatan operasionalnya melalui digitalisasi serta operational excellence yang terus ditingkatkan di dalam seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung,” ujar Hanifa seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (11/5/2020).