Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan menguat tajam lebih dari 1 persen hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (28/5/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,13 persen atau 5,94 poin ke level 4.722,12 di akhir perdagangan sesi I. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.704,79-4.750,43.
Terpantau 161 saham menguat, 207 saham melemah, sedangkan 158 saham lainnya stagnan. Sebelumnya, indeks mengawali perdagangan koreksi 0,09 persen atau 4,04 poin menjadi 4.712,14.
Adapun pada perdagangan Kamis (28/5/2020), IHSG ditutup di level 4.716,18 dengan kenaikan tajam 1,61 persen atau 74,63.
Total transaksi di Bursa Efek Indonesia hingga akhir sesi I mencapai Rp5,04 triliun dengan volume perdagangan 4,26 miliar lembar saham. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp395,72 miliar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi incaran utama investor asing di sesi I dengan nilai net buy Rp617,99 miliar. Terpaut jauh di posisi kedua PT Astra International Tbk (ASII) dengan net buy Rp59,94 miliar.
Baca Juga
Indeks saham lainnya di Asia rata-rata melemah. Indeks Nikkei 225 turun 0,68 persen, indeks Hang Seng melemah 0,71 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah menguat 0,01 persen.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan secara teknikal IHSG bergerak positif menuju resistan terdekat sekitar 4.800. Indikator stochastic yang mulai bergerak ke area overbought akan menjadi sinyal jenuh pada pergerakan selanjutnya di akhir minggu
"Jadi kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung berfluktuasi dengan support di 4.640-4.800," imbuhnya.
Sementara itu, dari sisi global, saham AS menghapus kenaikan dan berakhir lebih rendah setelah Presiden Donald Trump mengatakan ia akan mengadakan konferensi pers hari Jumat untuk membahas China, yang berpotensi memicu ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
S&P 500 berbalik koreksi karena pengumuman Trump, dengan investor berspekulasi AS akan mengambil tindakan terhadap China yang dapat mengganggu kestabilan ekonomi global, meskipun agenda tepatnya tidak jelas.
Para pedagang dengan waspada menyaksikan eskalasi antara Washington dan Beijing bahkan ketika saham melonjak selama dua hari terakhir. Anggota parlemen Cina sebelumnya menyetujui proposal untuk undang-undang keamanan-nasional baru di Hong Kong, sebuah langkah penasihat ekonomi Trump disebut "kesalahan besar."
Sementara itu, kinerja Bursa Asia cenderung mengalami pelemahan akibat sentimen negatif Trump tersebut pada siang ini. Berikut tabelnya.
Bursa | Nilai | Perubahan (poin) | Perubahan (%) | 1 Bulan | 1 Tahun |
---|---|---|---|---|---|
NIKKEI 225 | 21,827.08 | -89.23 | |||
TOPIX INDEX (TOKYO) | 1,563.86 | -13.48 | |||
HANG SENG INDEX | 22,968.41 | -164.35 | |||
CSI 300 INDEX | 3,857.16 | +0.53 | |||
S&P/ASX 200 INDEX | 5,815.00 | -36.10 | |||
JCI (IHSG) | 4,722.13 | +5,94 |