Bisnis.com,JAKARTA— Emiten pelayaran PT Buana Lintas Lautan Tbk. optimistis membukukan pertumbuhan pendapatan bisa naik dua kali lipat pada 2020. Hal itu didorong oleh peningkatan permintaan ruang kapal untuk penyimpanan minyak di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama Buana Lintas Lautan Wong Kevin menjelaskan bahwa perseroan telah menambah beberapa kapal besar pada kuartal I/2020. Langkah itu telah meningkatkan daya angkut 2,3 kali dibandingkan dengan tahun lalu.
Kevin mengatakan emiten berkode saham BULL itu masih melihat peluang untuk tetap mengembangkan armada dengan penuh kehati-hatian. Strategi jangka panjang yang diterapkan yakni selalu menempatkan porsi terbesar dalam kontrak-kontrak dengan counterparties investment grade dan menjaga indikator finansial agar selalu kuat.
Dia menyebut kinerja keuangan perseroan pada kuartal I/2020 dan kuartal II/2020 dibantu peningkatan permintaan ruang kapal untuk penyimpanan hasil produksi minyak. Pasalnya, terjadi kelebihan permintaan secara signifikan untuk komoditas tersebut.
Kevin menuturkan permintaan minyak anjlok 35 juta barel per hari (bpd) selama April 2020. Kondisi itu diperkirakan masih berlanjut menjadi 20 juta bpd hingga 25 juta bpd di bawah normal selama Mei 2020 hingga Juni 2020 yang mengakibatkan permintaan ruang kapal-kapal untuk menjadi floating storage melonjak drastis.
“Kemungkinan permintaan storage tetap berlanjut sangat memungkinkan karena kondisi tersebut time charter equivalent rates kapal tanker besar rerata 2 kali hingga 2,5 kali dibandingkan dengan tahun lalu,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (28/5/2020).
Kevin memperkirakan pendapatan akan naik dua kali lipat dibandingkan dengan 2019. Selanjutnya, EBITDA dan laba bersih dari operasi kemungkinan akan naik masing-masing 2,5 kali dan 3,5 kali dari tahun lalu.
“Tetapi karena kondisi kondusif tetap berlanjut, kemungkinan kami harus merevisi perkiraan kami ke atas dalam beberapa pekan ini. Setiap peningkatan pendapatan berdampak langsung ke laba karen biaya tidak naik jadi pendapatan naik 2 kali berarti laba naik 3,5 kali,” paparnya.
Sebagai catatan, BULL mengantongi pendapatan US$101,45 juta pada 2019. Realisasi itu naik 18,75 persen dari US$85,43 juta periode 2018.
Dari situ, perseroan membukukan laba bersih US$20,99 juta pada 2019. Pencapaian tersebut tumbuh dibandingkan US$13,51 juta per 31 Desember 2018.