Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. masih mengincar pasar menengah dan menengah bawah sebagai prioritas konsumen perseroan.
Direktur Keuangan Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan di segmen menengah ke bawah, perseroan membanderol hunian dengan harga di bawah Rp1,5 miliar. Dia menyebut, segmen pasar menengah ke bawah masih memiliki daya beli untuk menyerap penawaran produk properti.
“Pasar menengah dan menengah bawah harusnya masih ok. Tapi seperti biasa kalau lebaran properti tidak menjadi fokus pembelian lalu ditambah adanya Covid-19,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (28/5).
Emiten berkode saham MTLA itu menargetkan pemasaran tahun ini bisa menyentuh Rp2 triliun sampai dengan Rp2,1 triliun. Berdasarkan laporan keuangan 2019, perseroan memiliki persediaan aset lancar real estate mencapai Rp2,30 triliun.
Akun itu terdiri dari bangunan siap dijual Rp76,77 miliar, bangunan dalam konstruksi Rp194,83 miliar dan tanah yang sedang dikembangkan Rp2,03 triliun.
Di sisi lain, MTLA belum berniat memberikan potongan harga atau diskon untuk menjaga penjualan. Manajemen perseroan memilih untuk membatasi pengeluaran atas kegiatan promosi iklan dan pemasaran.
Baca Juga
Selain itu, menunda pengembangan proyek - proyek baru, memperlambat pembangunan proyek komersial yang sedang berlangsung dan menunda pembelian lahan baru.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham MTLA tengah naik 3,09 persen atau 12 poin menjadi Rp400 pada 15..00 WIB. Price earning ratio MTLA tercatat 6,29 kali dengan price to book ratio 2,18 kali.