Bisnis.com, JAKARTA – Di saat banyak emiten melaporkan kinerja operasional terganggu pandemi virus corona (Covid-19), dua emiten perkebunan melansir belum terdampak pandemi.
PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) dan PT Provident Agro Tbk. (PALM)menjadi dua emiten yang terbilang anomali karena menilai dampak pandemi Covid-19 belum terasa. Manajemen Tunas Baru Lampung menyebut, kondisi operasional perseroan belum terganggu Covid-19.
“[Pandemi covid-19] Berpengaruh positif. Pasalnya terjadi peningkatan permintaan akan minyak goreng dan gula pasir,” sebut manajemen dikutip Kamis (20/5).
Sebagai informasi total pendapatan TBLA pada 2019 mencapai Rp8,53 triliun turun 0,94 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp8,61 triliun. Penjualan pengolahan minyak sawit dan turunannya menyumbang sekitar Rp5,69 triliun sedangkan tahun sebelumnya Rp6,10 triliun.
Adapun penjualan produk pengolahan gula rafinasi mencapai Rp2,84 triliun sedangkan tahun sebelumnya Rp2,50 triliun.
Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Tunas Baru Lampung Sudarmo Tasmin mengatakan semester II/2020 akan menjadi periode yang menantang. Pasalnya, perseroan belum dapat memperkirakan kondisi pasar ketika itu akibat dari covid-19.
Baca Juga
“Sampai semester I ini belum berdampak tapi bagaimana dengan Semester II/2020. Tidak ada orang yang bisa memprediksi wabah covid19 ini bisa berakhir,” katanya kepada Bisnis.
Sementara itu, anak usaha Grup Saratoga PT Provident Agro Tbk. (PALM) juga mengatakan hal yang serupa. Manajemen Provident Agro menyebut pandemi Covid-19 tidak memberikan pengaruh negatif bagi kelangsungan usaha perseroan.
Perusahaan tersebut menyatakan sampai saat ini n belum melihat dampak signifikan terhadap kelangsungan usaha. Adapun, sepanjang 2019 PALM mencatatkan rugi bersih sebesar Rp70,62 miliar turun sebesar 36,56 persen turun dari posisi Rp111,49 miliar.