Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa terus tertekan dan anjlok lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Kamis (14/5/2020), di tengah kekhawatiran mengenai ekonomi global dan tensi Amerika Serikat-China.
Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, ditutup di level 326,71 dengan penurunan tajam 7,26 poin atau 2,17 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (12/5/2020), indeks Stoxx berakhir di level 333,97 dengan pelemahan sebesar 6,60 poin atau 1,94 persen.
Ketika satu per satu negara mulai membuka kembali aktivitas perekonomiannya, ada kekhawatiran mengenai tidak berkurangnya kurva wabah corona meskipun telah berangsur flat.
Hal ini menyisakan sedikit ruang bagi pemerintah untuk bermanuver jika infeksi virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 tersebut meningkat. Ekonomi global pun dikhawatirkan tidak akan cepat rebound dari dampak lockdown yang diberlakukan untuk menahan persebaran virus corona.
Ketegangan geopolitik juga tampak jelas ketika Amerika Serikat menuduh China berusaha mencuri informasi mengenai vaksin. Sementara itu, Prancis keberatan dengan salah satu produsen obatnya, yakni Sanofi, yang mengatakan akan memberikan prioritas vaksin virus corona kepada AS.
Pasar saham global sebelumnya telah terbebani oleh pernyataan Gubernur bank sentral Federal Reserve AS Jerome Powell yang mengungkapkan ketidakpastian mengenai perekonomian.
Pada Rabu (13/5), Powell mengatakan bahwa ancaman penurunan yang berkelanjutan dapat mendalam tanpa pengeluaran tambahan oleh pemerintah.
“Komentar Powell menjadi pukulan terhadap optimisme yang telah terbangun di pasar selama beberapa pekan terakhir karena pelonggaran pembatasan jarak sosial di Amerika Serikat dan di negara lain telah menghasilkan ekspektasi pemulihan V-shape dari krisis virus ini,” terang Raffi Boyadjian, analis investasi senior di XM, dikutip dari Market Watch.
Di antara indeks saham utama penekan pergerakan Stoxx pada Kamis adalah indeks FTSE 100 Inggris (-2,75 persen), CAC 40 Prancis (-1,65 persen), DAX Jerman (-1,95 persen), dan indeks FTSE MIB Italia (-1,84 persen).
Sementara itu, saham Jeronimo Martins SGPS S/A yang melorot 10,92 persen membukukan penurunan terbesar pada indeks Stoxx, setelah operator supermarket di Portugal, Polandia dan Kolombia ini memangkas dividennya dan menarik panduan.
Pelemahannya diikuti saham Straumann Holding AG (-8,42 persen) setelah perusahaan produk gigi asal Swiss ini mengumumkan 660 pengurangan pekerjaan, dan GRENKE AG (-7,97 persen).