Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Global 'Terbakar', IHSG Ditutup Melemah Hampir 1 Persen

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.513,83 dengan pelemahan 0,89 persen atau 40,52 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (14/5/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.513,83 dengan pelemahan 0,89 persen atau 40,52 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (13/5/2020), IHSG berakhir di level 4.554,36 dengan pelemahan sekitar 0,75 persen atau 34,37 poin, koreksi hari kedua.

Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka turun 0,7 persen atau 31,84 poin ke level 4.522 pada pukul 09.00 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak dalam kisaran 4.494,15–4.564,15.

Sebanyak 6 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (-2,95 persen) dan finansial (-2,7 persen). Empat sektor lainnya mampu menguat, dipimpin barang konsumsi (+1,61 persen).

Tercatat 115 saham menguat, 268 saham melemah, dan 154 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 3,7 persen dan 4,9 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Di Asia, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing turun tajam 1,74 persen dan 1,91 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan berakhir melemah 0,80 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite China (-0,96 persen), Hang Seng Hong Kong (-1,44 persen), Taiex Taiwan (-1,44 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (-1,72 persen).

Selain IHSG, indeks saham lain di Asia Tenggara juga melemah antara lain, indeks FTSE KLCI Malaysia (-0,21 persen), Straits Times Singapura (-1,9 persen), dan SET 50 Thailand (-1,34 persen).

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific melorot lebih dari 1 persen, dengan bursa saham Jepang dan Australia berada di antara yang mengalami penurunan tertajam. Indeks MSCI Emerging Market dan indeks Stoxx Europe 600 juga melemah sekitar 1 persen.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, peringatan Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell tentang prospek ekonomi mendorong bursa saham global merosot.

“Pernyataan Powell cukup realistis dalam menyikapi efek dari pandemi Covid-19 terhadap perekonomian negara adidaya tersebut dikarenakan pemulihan kinerja perekonomian tidak akan bisa berlangsung dengan sangat cepat,” terang Nafan.

Pada Rabu (13/5), Powell mengatakan ekonomi AS menghadapi risiko-risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi virus corona, jika para pembuat kebijakan fiskal dan moneter tidak bertindak mengatasi tantangan.

“Pemulihan mungkin membutuhkan waktu untuk mengumpulkan momentum dan berlalunya waktu dapat mengubah masalah likuiditas menjadi masalah solvabilitas,” ungkap Powell, dikutip dari Bloomberg.

Di sisi lain, dalam publikasi riset hariannya, Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan penegasan Powell bahwa penurunan suku bunga di bawah 0 persen (negative interest rate) saat ini belum menjadi opsi bagi The Fed.

Padahal, Powell berpandangan bahwa outlook ekonomi AS kedepan sangat tidak menentu dan memiliki risiko penurunan yang signifikan.

Namun, dukungan fiskal tambahan dinilai perlu untuk menghindari risiko keterpurukan ekonomi dan membantu pemulihan ekonomi menjadi lebih kuat.

Di tengah ketidakpastian yang merontokkan daya tarik aset berisiko, nilai tukar rupiah pun berakhir terdepresiasi 20 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.885 per dolar AS. Sebaliknya, indeks dolar AS bergerak positif dan harga emas Comex naik.

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

Penurunan (persen)

BBCA

-3,7

BBRI

-4,9

TLKM

-2,8

ASII

-4,3

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

HMSP

+4,4

POLL

+6,8

AMRT

+11,9

GGRM

+4,4

Sumber: BEI

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper