Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Melemah Hampir 1 Persen, Investor Tunggu Rilis Data Pengangguran AS

Bursa Eropa kompak melemah bersama bursa saham Asia pada perdagangan siang ini, Kamis (14/5/2020), saat investor menantikan rilis data pengangguran mingguan di Amerika Serikat.
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg
Stoxx./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa kompak melemah bersama bursa saham Asia pada perdagangan siang ini, Kamis (14/5/2020), saat investor menantikan rilis data pengangguran mingguan di Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,9 persen pukul 8.17 pagi waktu London (pukul 14.17 WIB), dengan saham teknologi dan produsen mobil mencatat penurunan terbesar.

Pada saat yang sama, indeks MSCI Asia Pacific merosot 1,4 persen, dengan bursa saham Jepang dan Australia berada di antara yang mengalami penurunan tertajam.

Sementara itu, indeks MSCI Emerging Market melemah 1 persen dan kontrak berjangka indeks S&P 500 AS naik tipis 0,1 persen.

Pada perdagangan Rabu (13/5/2020), indeks saham acuan S&P 500 ditutup melemah 1,75 persen atau 50,12 poin ke level 2.820 menyusul peringatan yang disampaikan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell tentang ketidakpastian prospek ekonomi.

Proyeksi penjualan oleh perusahaan telekomunikasi Cisco Systems Inc. yang lebih baik dari ekspektasi para analis kemudian mampu sedikit mangangkat saham pascapenutupan Wall Street.

Kontrak pada indeks saham acuan AS lanjut bergerak fluktuatif siang ini setelah Powell memperingatkan bahwa ancaman penurunan yang berkelanjutan dapat semakin dalam tanpa pengeluaran tambahan dari pemerintah.

Dalam pidatonya pada Rabu (13/5), Powell menganjurkan perlunya dukungan fiskal tambahan untuk memerangi dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Terkait hal ini, Partai Republik di Kongres AS menolak rencana stimulus senilai US$3 triliun yang dirancang oleh kubu Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Rally dalam pasar saham global dari posisi terendahnya pada Maret menunjukkan tanda-tanda lebih lanjut terhenti pekan ini di tengah sejumlah pandangan bahwa rally saham telah naik terlalu jauh di tengah ketidakpastian ekonomi.

“Ada pandangan yang mulai menguat bahwa rally pasar yang bearish pada 2020 mungkin telah berkembang,” ujar Matthew Sherwood, kepala strategi investasi untuk multi-aset di Perpetual Investment Management Ltd., seperti dilansir dari Bloomberg.

Investor selanjutnya menantikan rilis data klaim pengangguran mingguan AS pada hari ini waktu setempat guna lebih lanjut mencermati kondisi ekonomi AS.

Di pasar komoditas, harga emas di pasar spot bergerak ke level US$1.716,76 per troy ounce dan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate melonjak 2,3 persen ke level US$25,86 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper