Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Powell Keluarkan Peringatan, Wall Street Turun Tajam

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 1,75 persen atau 50,12 poin ke level 2.820.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir turun tajam pada perdagangan Rabu (13/5/2020), setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powel menyampaikan peringatan mengenai risiko ekonomi dari pandemi virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 1,75 persen atau 50,12 poin ke level 2.820.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite melorot 1,55 persen atau 139,38 poin ke posisi 8.863,17 dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir anjlok 2,17 persen atau 516,81 poin ke level 23.247,97.

Powell mengatakan bahwa “pemulihan mungkin membutuhkan waktu untuk mengumpulkan momentum dan berlalunya waktu dapat mengubah masalah likuiditas menjadi masalah solvabilitas".

Melalui pidatonya dalam acara virtual yang diselenggarakan oleh Peterson Institute for International Economics di Washington pada Rabu (13/5) waktu setempat, Powell juga mengisyaratkan perlunya dukungan fiskal tambahan.

"Dukungan fiskal tambahan bisa mahal, tetapi layak jika membantu menghindari kerusakan ekonomi jangka panjang dan membawa kita ke pemulihan yang lebih kuat,” tutur Powell, dikutip dari Bloomberg.

Sentimen negatif untuk pasar saham bertambah setelah federal savings plan menunda memindahkan dana ke dalam indeks berisikan saham-saham China, sehingga berpotensi menambah tensi antara AS dan China.

“Sentimennya berlanjut dari kemarin bahwa pemulihan akan lebih lambat dan lebih tidak merata daripada apa yang saat ini mungkin diperhitungkan oleh pasar,” ujar Sameer Samana, ahli strategi pasar global senior di Wells Fargo Investment Institute.

Dengan resesi tajam yang kini tengah terjadi di AS dan banyak pekerjaan menghilang, banyak trader berspekulasi soal kemungkinan suku bunga negatif.

Powell sendiri telah berulang kali menegaskan menjauhi opsi itu. Pada Rabu, Powell menyatakan bahwa The Fed tidak mempertimbangkan suku bunga negatif saat ini.

“Pengamat Fed mungkin merasa lega pada kenyataan bahwa Powell tetap berkomitmen untuk mengerahkan persenjataannya yang tersisa sejauh kita terus mengatasi pandemi,” tutur Mike Loewengart, direktur pelaksana strategi investasi di E * Trade Financial.

“Ini berarti perangkat mereka terutama bergantung pada stimulus fiskal tambahan,” tambahnya.

Sejalan dengan Wall Street, indeks Stoxx Europe 600 merosot sekitar 1,9 persen. Di sisi lain, Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper