Bisnis.com, JAKARTA — Seluruh sektor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah hingga akhir perdagangan, Rabu (13/5/2020).
Sejak pasar dibuka IHSG terpantau melanjutkan pelemahan dari hari sebelumnya. Indeks bergerak di zona merah pada rentang 4519,97—4586,62 hingga akhirnya parkir di level 4554,35, atau turun 0,75 persen dibanding perdagangan kemarin.
Hanya 142 saham yang menghijau, sedangkan 246 memerah, dan 150 sisanya stagnan. Sementara jumlah transaksi yang terjadi sepanjang perdagangan mencapai Rp5,44 triliun, dengan aksi jual bersih asing mencapai Rp774,35 miliar.
Saham-saham perbankan big caps menjadi yang paling banyak dilego asing, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mencapai Rp391,3 miliar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp83,0 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) senilai Rp64,9 miliar.
Semua sektor memerah dengan pelemahan terdalam dialami oleh sektor industri dasar yakni -2,95 persen. Kemudian diikuti oleh sektor aneka industri dan sektor perdagangan yang masing-masing turun -1,41 persen dan -1,06 persen.
Adapun sektor pertambangan menjadi sektor yang paling minim terkoreksi yakni hanya -0,05 persen. Meskipun demikian, sejumlah emiten tambang terpantau memerah, salah satunya PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang terkoreksi 4,27 persen.
Baca Juga
Emiten tambang lainnya seperti PT Petrosea Tbk. (PTRO), PT Indo Tambangraya Tbk. (ITMG), dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) juga terkoreksi dengan penurunan masing-masing 01,58 persen, 0,65 persen, dan 0,50 persen. Sementara induk PTRO yakni PT Adaro Energy Tbk. terpantau naik 2,76 persen.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan kondisi saat ini berbalik dengan beberapa hari lalu yang mana pasar sempat optimistis karena lockdown di sejumlah negara akan dilonggarkan.
“Sekarang pasar kembali khawatir karena di China itu muncul lagi, lalu [pasar] juga melihat bagaimana perkembangan di AS, apakah tindakan Trump yang melonggarkan lockdown itu berhasil atau malah seperti di China,” kata Hans, Rabu (13/5/2020).
Adapun mengenai kinerja sektor pertambangan hari ini, Hans menyebut sektor tersebut mendapatkan sentimen positif dari disahkannya Undang-undang Minerba yang dinilai menguntungkan bagi pengusaha tambang.
Menurutnya, jika dalam waktu dekat ini saham-saham tambang masih terpantau memerah, itu lebih dikarenakan adanya kekhawatiran global terhadap perkembangan pandemi Covid-19.
“Jadi UU Minerba ini sebenernya [memberikan sentimen] positif ke pasar. Kalau sahamnya tumbang itu karena faktor global. Tapi sejauh ini prospek saham pertambangan masih positif,” tutur Hans
Pergerakan IHSG berakhir melemah 0,75 persen atau 34,37 poin ke level 4.554,36 pada perdagangan hari ini,
Pergerakan IHSG melemah 0,74 persen atau 34,06 poin ke level 4.554,68 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,78 persen atau 35,97 poin ke level 4.552,76 pada awal perdagangan sesi II.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.519,98-4.586,62.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 1,12 persen atau 51,34 poin ke level 4.537,39 pada akhir perdagangan sesi I.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.519,98-4.586,62.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau bergerak melemah 0,75 persen atau 34,24 poin ke level 4.554,5.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.519,98-4.586,62.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,99 persen atau 45,40 poin ke level 4.543,33.
Sementara itu, mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga melemah. Indeks Nikkei 225 turun 0,83 persen, indeks Hang Seng melemah 0,29 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,39 persen.