Bisnis.com, JAKARTA - Morgan Stanley Capital International atau MSCI mengumumkan rencana perombakan portofolio emiten Indonesia di dalam MSCI Global Standard Index dan MSCI Global Small Cap Index yang akan efektif pada 29 Mei 2020.
Dalam pengumuman Morgan Stanley pada Selasa (12/5/2018), lembaga tersebut mendepak enam emiten asal Indonesia dari MSCI Global Standard Index.
Adapun keenam emiten tersebut adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Jasa Marga Tbk. (JSMR), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).
Seluruh saham yang terdepak tersebut langsung masuk ke dalam MSCI Global Small Cap Index. Alih-alih mengganti dengan emiten lain, Morgan Stanley memutuskan untuk tidak memasukkan saham dari Indonesia ke dalam MSCI Global Standard Index kali ini.
Bersamaan dengan pengeluaran enam saham dari indeks MSCI, saham 6 emiten yang dihapus kompak terkoreksi. Pada akhir perdagangan sesi I, Rabu (13/5/2020), saham JSMR turun paling dalam -6,79 persen, diikuti BBTN (-4,85 persen), dan PTBA sebesar (-3,27 persen). selanjutnya PWON -2,89%, TKIM -2,68%, dan BSDE -2,40%.
Sementara pada indeks MSCI Global Small Cap Index terdapat pendatang baru lainnya yaitu saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT Bintang Oto Global Tbk. (BOGA), PT Nusantara Properti International Tbk. (NATO), dan PT Pacific Strategic Financial Tbk. (APIC).
Baca Juga
Dalam kelompok yang baru dimasukkan ini, hanya saham AALI yang melemah -1,99 persen, sementara BOGA menguat 1,49 persen, APIC tumbuh 3,23 persen, dan NATO melonjak 24,61 persen.
Di sisi lain, Morgan Stanley mengeluarkan 14 emiten dari daftar MSCI Global Small Cap Index, yaitu saham PT Adhi Karya Tbk. (ADHI), PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE), dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Berikutnya PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS), PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. (KREN), dan PT PP Properti Tbk. (PPRO). Selanjutnya PT Rimo International Lestari Tbk. (RIMO), PT Sentul City Tbk. (BKSL), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA).