Bisnis.com, JAKARTA - Minyak berjangka naik di perdagangan awal pada hari Selasa (12/5/2020), didorong oleh komitmen tak terduga dari Arab Saudi untuk memperdalam pengurangan produksi pada bulan Juni.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad dalam publikasi risetnya menyampaikan langkah tak terduga Arab Saudi bertujuan untuk membantu mengurangi over supplay di pasar global. Harga minyak pun mendapat sentimen positif.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (12/5/2020) hingga pukul 10.25 WIB harga minyak jenis WTI untuk kontrak Juni 2020 di bursa Nymex bergerak menguat 0,91 persen ke level US$24,36 per barel.
Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Juli 2020 di bursa ICE menanjak 0,24 persen ke level US$29,7 per barel.
"Harga minyak berpeluang bergerak naik menguji level resistan di US$24,80, kenaikan lebih lanjut dari level resisten tersebut berpeluang menopang kenaikan harga minyak menguji level resisten selanjutnya di US$25,10 dan US$25,35," papar Ahmad.
Bila bergerak turun harga minyak berpeluang bergerak menguji level support di US$24,00. Penembusan level support tersebut berpeluang menekan harga minyak menguji support selanjutnya di US$23,70 dan US$23,35.
Baca Juga
Resisten : 24.80, 25.10, 25.35
Support : 24.00, 23.70, 23.35