Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Senin (11/5) Berpotensi Menurun, Berikut Analisisnya

Pada perdagangan Jumat (8/5/2020), harga emas spot terkoreksi 0,78 persen atau 13,36 poin menjadi US$1.702,7 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Juni 2020 menurun 0,69 persen atau 11,9 poin menjadi US$1.713,9 per troy ounce.
Seorang karyawan memegang beberapa butiran emas di Perth Mint Refiner./ Carla Gottgens - Bloomberg
Seorang karyawan memegang beberapa butiran emas di Perth Mint Refiner./ Carla Gottgens - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun dari level tertinggi dalam hampir dua minggu karena tumbuhnya kembali harapan investor bahwa ekonomi akan dibuka kembali setelah lockdown.

Tim riset Valbury Asia Futures mengungkapkan harga emas melesu akibat kembalinya harapan investor bahwa ekonomi akan dibuka kembali setelah lockdown. Namun, sinyal stimulus dari bank sentral yang berkelanjutan membuat emas berada di jalur kenaikan mingguan.

"Level resistance di 1.719,40, level support di 1.697,70," paparnya dalam publikasi riset, dikutip Minggu (10/5/2020).

Pada perdagangan Jumat (8/5/2020), harga emas spot terkoreksi 0,78 persen atau 13,36 poin menjadi US$1.702,7 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Juni 2020 menurun 0,69 persen atau 11,9 poin menjadi US$1.713,9 per troy ounce.

Sementara itu, dalam waktu yang sama indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama turun 0,16 persen ke level 99,734.

Berikut snalisis harga emas Senin (11/5/2020) menurut Valbury Asia Futures.

Resistan : 1.719,42; 1.732.23; 1.741,14
Support : 1.697,7; 1.688,79; 1.675,98

Rekomendasi
Sell : 1.708
Stop Loss : 1.714
Target Harga : 1.699; 1.695

Mengutip Bloomberg, berdasarkan data LBMA-i dari Asosiasi London Bullion Market (LBMA) volume perdagangan emas mencapai 743,5 juta ons pada bulan April 2020, turun 44 persen dari 1,33 miliar ons pada bulan sebelumnya.

"Penurunan permintaan ini melacak perdagangan oleh anggota asosiasi di London dan Zurich," papar laporan, dikutip Minggu (10/5/2020).

Permasalahan logistik, volatilitas harga emas, dan lonjakan spread antara bursa utama London dan New York telah membuat pasar tampak lebih berisiko, menghalangi beberapa pedagang melakukan pembelian.

HSBC Holdings Plc, salah satu pemain terbesar, mengatakan dalam pengajuan baru-baru ini bahwa gangguan pengiriman dan penutupan pabrik emas berkontribusi pada perubahan yang tidak biasa dalam keuntungan perdagangan pada bulan Maret.

Perdagangan emas spot pun turun bulan lalu setelah mencapai rekor permintaan pada Maret 2020. Memang sebelumnya permintaan emas cenderung meningkat, dan terhenti pada April 2020. (lihat tabel)

Segalanya mulai kembali normal di pasar emas bulan ini, karena kilang utama meningkatkan produksi. Spread juga telah turun dari puncak baru-baru ini, meskipun mereka tetap relatif tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper