Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​Rupiah Diprediksi Menguat Hingga Akhir Tahun, Ini Sebabnya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan stabil dan cenderung menguat karena Bank Indonesia memiliki fasilitas repo line yang bisa dipakai jika membutuhkan likuiditas tambahan dalam bentuk dolar.
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)  diprediksi akan menguat hingga akhir tahun 2020.

Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengaku optimistis mata uang Garuda dapat bertahan di kisaran 15.500 hingga akhir 2020. Salah satunya karena fasilitas repurchase agreement atau repo line dari bank sentral AS, The Federal Reserve.

Dia mengatakan adanya repo line yang dapat digunakan Bank Indonesia jika membutuhkan likuiditas tambahan dalam bentuk dolar tersebut menunjukkan bagaimana BI dianggap penting oleh pemerintah AS. 

“Ibaratnya AS nggak bakal membiarkan Indonesia chaos. Dengan adanya repo line, kalau cadangan devisa kurang, BI bisa impor barang tanpa harus tukar dolar,” tuturnya dalam paparan via streaming video, seperti dikutip Bisnis, Jumat (8/4/2020).

Adapun, meski Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah menegaskan bahwa BI tidak akan mencetak uang tambahan untuk penanganan Covid-19 di dalam negeri. Mikail menyebut jika sampai hal tersebut perlu dilakukan, BI tak perlu khawatir sebab The Fed juga tengah mencetak uang secara besar-besaran.

Hingga akhir April lalu, Bank Sentral AS tersebut setidaknya telah mencetak dolar senilai US$2,3 triliun. Mikail menyebut hingga akhir tahun nanti The Fed kemungkinan dapat mencetak uang hingga US$10 triliun. 

“Jadi kalau BI cetak rupiah, toh The Fed juga cetak jauh lebih banyak. Jadi [rupiah] tidak akan terlalu tertekan,” imbuhnya.

Sikap The Fed untuk terus menggelontorkan uang baru, dinilai Mikail sebagai salah satu upaya mereka untuk menjaga imbal hasil (yield) U.S Treasury atau surat utang negara AS di sekitar 1 persen. 

Di sisi lain, surat utang negara Indonesia memiliki yield cenderung tinggi yakni di kisaran 8 persen, yang mana spread antara yield obligasi kedua negara tersebut terpaut cukup jauh. 

“Itulah mengapa Indonesia laris sekali SUN-nya. Jadi rupiah nggak akan ke mana-mana setidaknya dalam jangka pendek, sampai akhir tahun. AS bakal terus cetak uang, yield SUN akan menjadi cukup rendah, dan rupiah stabil,” tutur Mikail.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper