Bisnis.com, JAKARTA – Data ekspor China bertumbuh dengan mayoritas destinasi ke Asia Tenggara pada April lalu membuat bursa Asia bergerak variatif pada Kamis (7/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 11.00 WIB, indeks Korea Selatan KOSPI terpantau menghijau 0,36 persen atau 7,03 poin ke level 1.935,79 bersamaan dengan kenaikan indeks Jepang Nikkei 225 sebesar 0,29 persen atau 56,15 poin ke level 19.675,50.
Meski begitu, indeks Hong Kong, Hang Seng terpantau melemah 147,48 poin atau 0,61 persen ke level 23.990.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini tidak bergerak dari posisi penutupan, Rabu (6/5/2020) pada level 4.608,79 dikarenakan libur hari raya Waisak 2564 yang jatuh pada hari ini.
Dikutip dari pemberitaan Bloomberg, data eskpor China naik 3,5 persen secara year-on-year dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang didorong oleh pengiriman ke wilayah Asia Tenggara sementara impor negara tersebut turun signifikan 14,2 persen pada April lalu.
Hal tersebut membuat surplus perdagangan US$45,3 miliar pada periode tersebut. Padahal, para ekonom memperkirakan bahwa ekspor akan menyusut sebesar 11 persen sementara impor akan berkontraksi sebesar 10 persen.
Baca Juga
Di sisi lain, ekspor China ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat merosot masing-masing 6,6 persen dan 15,9 persen. Sedangkan, data impor ke Korea Selatan melandai hingga 24 persen, yangmana koreksi tersebut merupakan penurunan terbesar sejak krisis keuangan global.
Adapun, future Amerika Serikat terpantau menggeliat dengan potensi kenaikan pada perdagangan Kamis (7/5/2020) malam nanti.
Untuk diketahui, Indeks Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 parkir di zona merah dengan koreksi masing-masing 0,91 persen dan 0,70 persen pada perdagangan Kamis (7/5/2020) dini hari.
Sementara future Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 hingga pukul 11.22 WIB, terpantau menghijau masing-masing 0,66 persen dan 0,72 persen.