Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi Lesu, Mayoritas Bursa Wall Street Berbalik Melemah

Bursa saham Amerika Serikat menghapus penguatannya di awal perdagangan hari Rabu (6/5/2020) karena investor menimbang rilis laporan keuangan perusahaan terhadap data ekonomi yang lesu.
Indeks S&P 500 tergelincir dari level tertingginya dalam 7 pekan. - Reuters
Indeks S&P 500 tergelincir dari level tertingginya dalam 7 pekan. - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menghapus penguatannya di awal perdagangan hari Rabu (6/5/2020) karena investor menimbang rilis laporan keuangan perusahaan terhadap data ekonomi yang lesu.

Ketiga indeks utama AS dibuka menguat, didorong saham General Motors Co yang melonjak setelah rilis kinerja yang melampaui ekspektasi analis.

Namun, indeks memangkas penguatannya setelah ADP Research Institute merilis data yang menunjukkan 20,2 juta warga AS kehilangan pekerjaannya pada bulan April.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpantau melemah 0,44 persen atau 23.778,11, sedangkan indeks S&P 500 melemah tipis 0,03 persen ke level 2.867,61. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite terpantau menguat 0,22 persen ke level 8.828,45.

"Satu hal yang pasti adalah bahwa krisis virus corona telah menyababkan hilangnya pekerjaan dengan jumlah yang luar biasa, yang berarti pemulihan akan memakan waktu lebih lama daripada yang diperkirakan," kata Chris Rupkey, kepala ekonom keuangan MUFG Union Bank, seperti dikutip Bloomberg.

AS meningkatkan jumlah surat utang yang akan dirlis dalam lelang pengembalian dana triwulanan hingga US$96 miliar untuk mendanai pemerintah saat ekonomi mengarah ke jurang resesi.

Presiden Donald Trump mengatakan pada Selasa  bahwa warga AS harus memulai kembali ke kehidupan sehari-hari mereka bahkan jumlah infeksi dan kematian terus meningkat.

Sementara itu, data dari Jerman memberikan bukti lebih lanjut tentang dampak buruk pandemi ini, karena kasus infeksi baru naik menjelang pembicaraan mengenai pelonggaran pembatasan aktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper