Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Tipis di Awal Perdagangan, Sektor Infrastruktur Paling Lesu

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG naik 0,1 persen atau 4,64 poin ke level 4.634,77 pada pukul 09.15 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut tipis pada awal perdagangan hari ini, Rabu (6/5/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG naik 0,1 persen atau 4,64 poin ke level 4.634,77 pada pukul 09.15 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (5/4/2020), IHSG berhasil rebound ke zona hijau dan ditutup di level 4.630,13 dengan penguatan 0,53 persen atau 24,65 poin.

Indeks mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik tipis 0,08 persen atau 3,53 poin ke level 4.633,66 pada Rabu (6/5). Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak dalam kisaran sempit 4.619,22 – 4.645,71.

Sebanyak 6 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak positif, dipimpin properti (+1,13 persen) dan pertanian (+0,59 persen). Empat sektor lainnya bergerak negatif, dipimpin infrastruktur (-0,81 persen).

Indeks saham lainnya di Asia bergerak variatif. Dalam perdagangan pertamanya setelah libur, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China terkoreksi 0,41 persen dan 0,49 persen. Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,53 persen.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan menguat terbatas pada perdagangan hari ini seiring dengan penguatan bursa saham global.

Pada perdagangan Selasa (5/5/2020), bursa saham AS ditutup menguat dengan Dow Jones (+0,56 persen), S&P 500 (+0,90 persen), dan Nasdaq (+1,13 persen).

Kenaikan ketiga indeks saham utama AS tersebut didukung optimisme pasar terhadap peluang pembukaan kembali aktivitas perekonomian di AS. Hal tersebut dapat membantu ekonomi AS untuk bangkit.

Namun penguatan tertahan dengan adanya beberapa sentimen negatif. Salah satunya adalah komentar Vice Chairman The Fed Richard Clarida yang mengungkapkan bahwa ekonomi AS kemungkinan memerlukan dukungan fiskal dan moneter tambahan.

Selain itu, sektor jasa AS terkontraksi dengan indeks ISM non-manufaktur bulan April sebesar 41,8, terendah sejak 2019, dibanding Maret yang masih berada di level 52,5.

“Pagi ini pasar Asia bergerak dengan kecenderungan mix, indeks Kospi dibuka naik +1,06 persen, sedangkan ASX terkoreksi tipis -0,36 persen. Di sisi lain, bursa saham Jepang masih libur,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi riset hariannya.

Dari dalam negeri, sentimen positif datang bagi industri properti dengan adanya rencana relaksasi bunga kredit perumahan.

Sementara itu, pada Selasa (5/5), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal I/ 2020 tumbuh melambat sebesar 2,97 persen (year on year) atau di bawah estimasi ekonom Samuel Sekuritas untuk pertumbuhan 3,5 persen.

“Kami memprediksi IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas didorong penguatan bursa global di tengah PDB Indonesia kuartal I/2020 yang hanya tumbuh 2,97 persen,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper