Bisnis.com,JAKARTA— PT Indika Energy Tbk. telah mempertimbangkan dengan matang rencana pembagian dividen untuk kinerja keuangan periode 2019. Perseroan tetap membagikan dividen kendati pada tahun lalu menderita kerugian tidak sedikit.
Presiden Direktur Indika Energy M. Arsjad Rasjid P.M. menjelaskan pembagian dividen ini sudah menjadi rencana kerja pada 2020 dan telah melalui pertimbangan yang matang.
Pembagian dividen juga sudah mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan, termasuk pemenuhan kebutuhan likuiditas jangka pendek dan belanja modal.
“Pembagian dividen juga merupakan komitmen kami kepada pemegang saham dan juga sebagai bentuk praktek good corporate governance,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020) malam.
Sebagaimana diketahui, pembagian dividen sudah disetujui pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2019. Jumlah dividen yang dibagikan mencapai US$30 juta yang mana sumber dana berasal dari laba ditahan perseroan.
Dengan demikian, jumlah yang diterima pemegang saham yakni US$0,005758 per lembar. Nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia per 22 April 2020.
Baca Juga
Arsjad mengatakan emiten berkode saham INDY itu fokus kepada pengembangan diversifikasi di sektor non-batu bara pada 2020. Selain itu, perseroan juga fokus penyelesaian pembangunan fuel storage di Kariangau, Balikpapan dan pengembangan proyek emas Awak Mas di Sulawesi Selatan.
“Untuk usaha yang sedang berjalan, Indika Energy terus melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi penggunaan biaya modal,” imbuhnya.
Untuk diketahui, INDY membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$18,16 juta pada 2019. Pencapaian itu berbanding terbalik laba sebesar US$80 juta periode 2018.