Bisnis.com, JAKARTA — Data produk domestik bruto atau gross domestic bruto (GDP) Indonesia yang berada di bawah konsesus ternyata tak menghalangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mempertahankan keperkasaannya hingga akhir perdagangan Selasa (5/5/2020).
Pada penutupan pasar hari ini IHSG terpantau parkir di level 4.630,13 setelah menguat 24,64 poin atau 0,54 persen. Adapun sepanjang perdagangan indeks bergerak pada rentang 4.667,78—4.605,48.
Penguatan dipimpin oleh sektor properti yang naik 2,19 persen. Mengekor sektor properti, sektor barang konsumsi dan agrikultur juga masuk tiga teratas dengan penguatan 1,08 persen dan 0,97 persen.
Pergerakan indeks juga diwarnai dengan aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp429,94 triliun di seluruh pasar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi yang paling banyak dilego mencapai Rp105,2 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan hijaunya indeks ditopang oleh optimisme pelaku pasar terutama di ranah global mengenai potensi kembalinya pergerakan ekonomi di Amerika Serikat seiring dengan selesainya lockdown di sejumlah negara bagian.
“Pasar berharap ada recovery terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi AS ke depan. [Bursa] AS juga ditutup menguat, padahal GDP Q1 mereka -4,8 persen loh,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2020).
Baca Juga
Meskipun demikian, dia tak menampik data GDP Indonesia kuartal I/2020 yang hanya sebesar 2,97 persen atau berada di bawah konsesus sekitar 3,6 — 4 persen, menjadi penghambat laju indeks pada hari ini.
“Tadi pagi IHSG sempat menguat sampai 1,35 persen tapi pas ada pengumuman BPS itu, IHSG kita langsung menurun performa pernguatannya,” imbuh Nafan.
Senada, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan indeks global dan regional yang cenderung menguat menjadi pilar penguatan IHSG. Namun, di saat bersamaan indeks terkoreksi karena pengumuman GDP Indonesia siang tadi.
“Investor regional dan global masih optimis terhadap sentimen dibukanya kembali ekonomi AS, aksi jual yang terjadi akibat turunnya GDP kita ini masih dianggap mereka menjadi peluang untuk buy on weakness,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hendriko memperkirakan IHSG akan bergerak mix dengan kecenderungan melemah di rentang 4.600—4.700 pada perdagangan esok hari, Rabu (6/5/2020).