Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Baru Serap Capex Rp407 miliar, 10 Persen dari Alokasi Awal

Perseroan telah menyerap capex sebesar Rp407 miliar dengan rincian sebesar Rp39 miliar untuk investasi rutin dan perbaikan alat maupun spare part dan sebesar Rp368 miliar untuk pengembangan.
PTBA. /Bisnis.com
PTBA. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Bukit Asam Tbk. telah menyerap capital expenditure (capex) sebesar Rp407 miliar pada kuartal I/2020, atau baru sekitar 10,18 persen daripada yang dialokasikan perseroan pada tahun ini.

Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria mengatakan bahwa perseroan telah menyerap capex sebesar Rp407 miliar dengan rincian sebesar Rp39 miliar untuk investasi rutin dan perbaikan alat maupun spare part dan sebesar Rp368 miliar untuk pengembangan.

“Dari penggunaan dana pengembangan itu, dana paling besar adalah tambahan setoran modal untuk proyek Sumsel 8 yang besarannya kurang lebih US$18 juta atau sekitar Rp250 miliar,” ujar Mega saat paparan kinerja perseroan periode Kuartal I/2020, Senin (4/5/2020).

Untuk diketahui, emiten berkode saham PTBA itu mengalokasikan capex sebesar Rp4 triliun pada tahun ini yang terdiri atas Rp200 miliar untuk investasi rutin dan sisanya Rp3,8 triliun untuk investasi pengembangan.

Kendati demikian, Mega mengatakan tengah mengkaji secara keseluruhan target dan panduan perseroan pada tahun ini, termasuk alokasi capex, di tengah sentimen pandemi Covid-19 yang telah melemahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun global,

Perubahan target dan panduan tersebut akan disampaikan perseroan pada paparan kuartal kedua tahun ini yang akan dilakukan pada Juli mendatang.

Adapun, pada kuartal I/2020 PTBA mencatatkan penurunan 4,02 persen terhadap pendapatan perseroan menjadi sebesar Rp5,12 triliun dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,34 triliun.

Selain itu, perseroan juga membukukan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 20,57 persen menjadi hanya Rp903,25 miliar daripada posisi kuartal I/2019 sebesar Rp1,14 triliun.

Hal itu seiring dengan kenaikan volume penjualan, volume angkutan batu bara, dan kenaikan biaya jasa penambangan terkait dengan peningkatan kurs dan jarak angkut pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan kuartal I/2019 sehingga beban pokok pendapatan membengkak menjadi Rp3,6 triliun.

Meskipun laba tergerus, Mega memastikan bahwa perseroan masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp7,5 triliun dan liabilitas perseroan cenderung masih dalam kontrol untuk melakukan berbagai rencana ekspansi di tengah pandemi.

Sementara itu, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin berharap pandemi Covid-19 akan berakhir pada Juli 2020, sehingga perseroan tidak perlu menyesuaikan target tahun ini dan akan menggenjotnya pada paruh kedua tahun ini.

“Namun, jika pandemi berlangsung lebih lama daripada yang diekspektasikan, kami harus mengubah target menjadi lebih realistis karena adanya kemungkinan pelemahan permintaan,” ujar Arviyan.

Di sisi lain, Arviyan mengatakan bahwa semua proyek yang tengah dikembangkan PTBA, termasuk proyek gasifikasi, masih berjalan dengan baik meskipun di tengah pandemi Covid-19. Wabah itu, kata dia, tidak memberikan dampak signifikan terhadap proyek sehingga proyek masih sesuai dengan timeline.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper