Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Tetap Marak, Perusahaan Fintech Ini Siap Listing 4 Mei 2020

Perusahaan akan menawarkan sebanyak 250.000.000 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp350.
CEO Cashlez Teddy Tee (kiri) dan Direktur Ovo Harianto Gunawan (kanan) menjelaskan mekanisme transaksi elektronik melalui Cashlez saat konferensi pers, Selasa (13/05)/Bisnis-Deandra Syarizka
CEO Cashlez Teddy Tee (kiri) dan Direktur Ovo Harianto Gunawan (kanan) menjelaskan mekanisme transaksi elektronik melalui Cashlez saat konferensi pers, Selasa (13/05)/Bisnis-Deandra Syarizka

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemi virus Corona, minat untuk korporasi untuk go public tidaklah surut. Salah satunya adalah PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (Cashlez), perusahaan finansial teknologi yang bergerak di bidang Payment Gateway, yang direncanakan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 4 Mei 2020.

Cashlez Worldwide Indonesia telah mendaftarkan rencanan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (27/4/2020).

Tee Teddy Setiawan, Presiden Direktur PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk menuturkan proses persiapan IPO sejauh ini masih terus dijalankan tanpa terpengaruh oleh kondisi pasar yang sedang tidak menentu.

"Sebagai perusahaan Fintech Payment Gateway yang telah resmi mendapatkan izin dari Bank Indonesia, kami berharap dengan adanya Penawaran Umum Perdana Saham ini dapat mendukung pengembangan bisnis melalui sinergi dari berbagai pihak," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Minggu (3/5/2020).

Cashlez akan menawarkan sebanyak 250.000.000 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp350. Artinya, perusahaan dapat meraih dana IPO Rp87,5 miliar. PT Sinarmas Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana efek.

Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham, perseroan juga menerbitkan sebanyak 250 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 21,222 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan.

Waran Seri I diberikan secara cuma- cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Seperti diketahui, Cashlez Worldwide Indonesia merupakan perusahaan teknologi finansial pembayaran yang menyediakan layanan untuk merchant. Perseroan didirikan sejak 2015 dan beroperasi mulai 2016.

Dalam prospektus ringkasnya, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi mayoritas atau 48,57 persen akan digunakan untuk mengambil alih PT Softorb Technology Indonesia (STI). Cashlez akan menggenggam kepemilikan 1.020 lembar atau 51,00 persen di STI.

Adapun, sisa dana hasil IPO atau sekitar 51,43 persen akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.

"Sebagai perusahaan yang dapat menyediakan multi payment dengan One Stop Solution kami berharap melalui IPO ini dapat terus bertumbuh dan mendorong perekonomian Indonesia dengan membantu para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah," tutup Teddy.

Selama empat bulan 2020 ini, total perusahaan baru yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) 26 perusahaan. Tentu, Cashlez akan menjadi emiten baru yang ke-27.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fahmi Achmad
Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper