Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah tekanan akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pelarangan mudik, bisnis pengiriman paket kebanjiran pelanggan. Emiten yang memiliki bisnis di sektor ini pun berpotensi cuan.
Salah satu perusahaan yang mengalami lonjakan kiriman paket adalah PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) atau yang lebih dikenal dengan nama SAP Express. Presiden Direktur SAPX Budiyanto Darmastono mengatakan sejak gerakan bekerja dari rumah atau work from home banyak digaungkan, kemudian menyusul pemberlakuan PSBB di sejumlah daerah, pihaknya mencatat kenaikan pengiriman sekitar 20 persen.
“[Proyeksi kinerja] Nanti di semester dua dicatat kenaikan sekitar 20 persen,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/4/2020)
Meski demikian, Budiyanto mengakui ada sejumlah kendala selama pemberlakuan PSBB dan pelarangan mudik. Salah satunya adalah penerbangan yang terbatas ke beberapa wilayah di luar Pulau Jawa sehingga service level agreement terpaksa dimundurkan.
“Upaya yang kami lakukan [untuk mengatasi kendala tersebut] menggunakan pesawat cargo carter dan pesawat regular. Kalau jalur darat aman,” imbuhnya.
Derasnya permintaan juga membuat rencana SAPX untuk berekspansi kian lancar. Perseroan tengah dalam proses untuk memperbesar hub di Surabaya dan Makasar.
Adapun hingga kuartal dua ini penyerapan belanja modal SAPX telah mencapai Rp6,5 miliar dari alokasi Rp20 miliar hingga akhir tahun nanti. Penggunaannya antara lain untuk membeli truk sejumlah 32 unit dan memperbarui server.