Bisnis.com, JAKARTA – PT Satria Antaran Prima Tbk. mengurangi biaya logistik 50 persen bagi klien yang mengirimkan alat pelindung diri (APD) ke rumah sakit.
Presiden Direktur Santria Antaran Prima Tbk. Budiyano Darmono mengatakan perseroan mengurangi biaya pengiriman APD ke rumah sakit. Hal itu merupakan salah satu strategi perseroan untuk meningkatkan performa di tengah wabah Covid-19.
“Kami tidak memberikan penambahan biaya [logistik selama pandemic]. Justru apabila mau kirim APD ke rumah-rumah sakit dapat diskon 50 persen,” katanya kepada Bisnis.com pada Selasa (7/4/2020).
Budiyanto menambahkan selain mengurangi biaya pengiriman bagi klien khusus. Emiten berkode saham ASPX itu juga mengincar pasar perdagangan daring atau e-commerce. Menurutnya, selama pandemic Covid-19 mewabah jumlah pengiriman naik sebanyak 15 persen.
Namun, lanjutnya, secara volume pengiriman tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Adapun frekuensi produk yang sering dikirimkan adalah obat serta alat kesehatan.
“Strateginya sekarang lebih banyak market ke onlines shop atau ecommerce karena lagi banyak kiriman obat dan alat kesehatan. Segmen ini naik 15 persen tapi secara keseluruhan jumlah [volume] kiriman masih sama,”imbuhnya.
Baca Juga
Pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal maksimal sebesar Rp30 miliar. Dana terebut akan digunakan untuk menambah jaringan kantor cabang di 54 kabupaten dan kota. Pembukaan kantor cabang juga akan diriingi dengan penambahan armada baru sekitar 40 unit.
Rencana penambahan armada ini sudah dimulai sejak awal tahun ini. Dia mengatakan sebanyak 10 unit armada baru berjenis colt diesel double (CDD) dan colt diesel engkel (CDE). Penambahan unit ini sepenuhnya menggunakan pendaaan dari perusahaan pembiayaan.
Adapun, pada hingga akhir tahun lalu dia mengatakan bahwa total jumlah unit armada perseroan mencapai sekitar 400 unit. Jumlah ini menutupi sekitar 60 persen kebutuhan jasa pengiriman perseroan. Sisanya, perseroan mengandalkan jasa vendor transportasi darat.
Dia menargetkan dengan tambahan alokasi tersebut, perseroan dapat membukukan kenaikan pendapatan sekitar 30% pada tahun ini. Hal ini juga akan diiringi dengan kenaikan laba kotor pada kisaran angka yang sama.