Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendati Fundamental Permintaan Anjlok, Harga Minyak Masih Berpeluang Rebound

Pada penutupan perdagangan Jumat (24/4/2020) waktu setempat, harga minyak WTI kontrak Juni 2020 naik 2,67 persen atau 0,44 poin menjadi US$16,94 per barel. Adapun, harga minyak Brent kontrak Juni 2020 menguat 0,52 persen atau 0,11 poin menuju US$21,44 per barel.
Api menguar dari pipa di kilang minyak di Kalimantan, Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian
Api menguar dari pipa di kilang minyak di Kalimantan, Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah mengalami rebound pada penutupan perdagangan Jumat (24/4/2020) seiring dengan langkah investor yang memantau potensi pemangkasan produksi.

Pada penutupan perdagangan Jumat (24/4/2020) waktu setempat, harga minyak WTI kontrak Juni 2020 naik 2,67 persen atau 0,44 poin menjadi US$16,94 per barel. Adapun, harga minyak Brent kontrak Juni 2020 menguat 0,52 persen atau 0,11 poin menuju US$21,44 per barel.

Dikutip dari Bloomberg, harga minyak pada pekan ini penuh gejolak karena perubahan harga yang liar. Bahkan, akhir jual investor besar-besaran membuat WTI kontrak Mei 2020 mencapai harga di bawah 0 atau minus.

Namun demikian, menjelang akhir pekan ada kabar baik bagi pasar minyak. Operator di Amerika Serikat mulai menutup sumur lama dan menghentikan pengeboran baru. Hal ini membuat produksi AS dapat berkurang hingga 20 persen.

Di sisi lain, ekspor Rusia akan turun ke level terendah dalam 10 tahun terakhir pada Mei 2020. Ini mengindikasikan adanya pengurangan pasokan minyak global.

Dari sentimen OPEC, Kuwait dan Aljazair mengatakan akan mengurangi produksi lebih awal dari yang disyaratkan oleh organisasi OPEC beserta sekutunya.

"Pemotongan produksi membantu sentimen harga minyak. Namun, jalan masih panjang untuk menyeimbangkan pasar. Para trader masih kehawatir tentang volume persediaan," papar Andew Lebow, senior partner Commodity Research Group.

Berdasarkan data dari Barker Hughes Co., eksplorasi minyak AS turun ke level terendah dalam 14 tahun terakhir pada pekan ini. Ada sekitar 60 rig yang mengalami status idle.

Hal tersebut menandai penurunan aktivitas produksi minyak di AS dalam 6 pekan berturut-turut, sekaligus mengentikan hampir separuh eksplorasi minyak di AS.

Menurut Bank Dunia, dengan belum jelasnya indikasi kapan permintaan pulih dan pasar masih akan mengalami kemerosotan dalam jangka panjang.

Stephen Brennock, analis PVM Oil Associates mengatakan hanya ada dua hal yang menyelamatkan pasar dari penderitaan pasar saat ini, yakni pemulihan permintaan dan pengurangan pasokan tambahan.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga minyak berjangka akan kembali menguat untuk kontrak Juni 2020. Menurutnya, harga minyak jenis WTI akan menguji level US$22 per barel sedangkan jenis Brent Crude (ICE) akan menguji US$25 per barrel.

“Harga minyak akan kembali rebound ke posisi semula yakni US$22 per barel untuk WTI dan US$25 per barrel untuk Brent Crude,” katanya kepada Bisnis.com pada Jumat (24/4/2020).

Ibrahim optimistis pengurangan produksi oleh beberapa negara penghasil minyak akan menjadi sentimen positif penguatan. Salah satu negara yang telah mengumumkannya adalah Kuwait yang memangkas 23 persen produksinya per 1 Mei.

Menurutnya, hal tersebut bisa jadi akan dilakukan oleh negara penghasil lain yang tergabung di OPEC lalu Rusia dan Amerika Serikat. Selain itu, sentimen positif lainnya adalah mulai dtemukannya vaksin virus covid-19.

“Harga minyak tidak akan minus apalagi 0 karena semua ada harganya. Kontrak Mei sempat negatif karena sudah mau selesai jadi trader jual berapa pun juga. Harga pasti akan rebound,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper