Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat, Terangkat Sentimen Positif Stimulus Trump

Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena sentimen pasar terangkat oleh kemajuan dalam paket bantuan Virus Corona di Amerika Serikat.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena sentimen pasar terangkat oleh kemajuan dalam paket bantuan viruscorona di Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 260,01 poin atau 1,11 persen, menjadi ditutup di 23.775,27 poin. Indeks S&P 500 naik 38,94 poin atau 1,39 persen, menjadi berakhir di 2.836,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 139,77 poin atau 1,65 persen, menjadi 8.634,52 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor teknologi terangkat 2,11 persen, melampaui sektor-sektor lainnya.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat (24/4/2020) menandatangani undang-undang paket bantuan 484 miliar dolar AS untuk meningkatkan pendanaan bagi usaha kecil, rumah sakit, dan pengujian virus, ketika negara itu bergulat dengan krisis kesehatan publik Covid-19 dan dampak ekonominya.

Hingga Jumat sore, lebih dari 886.000 kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan 50.780 kematian, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.

Sementara itu sebagian investor merasa lega karena harga minyak terus rebound dari kemerosotan bersejarah baru-baru ini. Harga minyak menetap lebih tinggi pada Jumat (24/4/2020), memperpanjang kemenangan beruntun dua hari sebelumnya.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik 0,44 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi menetap pada 16,94 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, naik 0,11 dolar AS atau 0,5 persen menjadi ditutup pada 21,44 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak berjangka menandai kerugian minggu ketiga berturut-turut, dengan Brent berakhir anjlok 24 persen dan WTI turun sekitar tujuh persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper