Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Berkontraksi, Bursa Saham Korsel Malah Menguat Nyaris 1 Persen

Bursa saham Korea Selatan berhasil memperpanjang relinya dan ditutup menguat nyaris 1 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (23/4/2020), kendati ekonominya dilaporkan berkontraksi.
Seorang penjaga keamanan berjalan di bawah monitor di Bursa Efek Korea di Seoul./ SeongJoon Cho - Bloomberg
Seorang penjaga keamanan berjalan di bawah monitor di Bursa Efek Korea di Seoul./ SeongJoon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea Selatan berhasil memperpanjang relinya dan ditutup menguat nyaris 1 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (23/4/2020), kendati ekonominya dilaporkan berkontraksi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan Kospi ditutup di level 1.914,73 dengan penguatan 0,98 persen atau 18,58 poin, kenaikan hari kedua berturut-turut. Sepanjang perdagangan hari ini, Kospi bergerak dalam level 1.895,98-1.923,53.

Saham DRB Industrial Co. Ltd. yang melonjak 29,97 persen mencatat kenaikan terbesar, disusul saham DRB Holding Co. Ltd. (+21,70 persen) dan KidariStudio Inc. (+14,72 persen).

Ekonomi Negeri Ginseng dilaporkan mengalami kontraksi terburuk sejak krisis keuangan global pada kuartal I/2020 karena penyebaran virus corona menekan belanja konsumen dan aktivitas bisnis.

Bank of Korea (BoK) menyatakan produk domestik bruto (PDB) menyusut 1,4 persen pada kuartal pertama dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan estimasi ekonom yang memperkirakan kontraksi hingga 1,5 persen.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Keuangan Korsel menyatakan guncangan terhadap ekonomi Korsel, yang sebagian besar bergantung pada perdagangan, dapat berlanjut pada kuartal II/2020 saat resesi global semakin dalam.

Di sisi lain, pengeluaran yang dipercepat oleh pemerintah, termasuk anggaran darurat yang disusun bulan lalu, menahan laju kontraksi pada kuartal pertama.

Ekonomi Korea Selatan pada kuartal lalu juga diuntungkan dari keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan virus secara relatif lebih cepat tanpa harus menerapkan kebijakan lockdown.

Prospek perdagangan global yang semakin suram sekarang menjadi risiko utama pertumbuhan, karena pasar di AS, Eropa, dan Jepang terhenti.

"Korea Selatan lebih cepat berkembang daripada ekonomi maju lainnya," kata analis DB Financial Investment Moon Hong-cheol, seperti dilansir dari Bloomberg.

"Apa yang terjadi pada kuartal kedua sangat tergantung pada seberapa cepat langkah-langkah stimulus dapat disahkan,” tambahnya.

Pemerintahan Presiden Moon Jae-in dikabarkan mempersiapkan anggaran tambahan ketiga dan dana senilai 40 triliun won (US$32,45 miliar) yang bertujuan membantu bisnis tetap bertahan melalui pandemi Covid-19.

Pemerintah juga akan mengalirkan subsidi senilai 500.000 won selama tiga bulan bagi warga yang baru-baru ini kehilangan pekerjaan dari posisi sementara atau pekerjaan freelance.

Bersama Kospi, sejumlah indeks saham lain di Asia turut menguat setelah bursa Wall Street Amerika Serikat rebound pada perdagangan Rabu (22/4/2020) dan harga minyak mentah dunia lanjut menguat.

Harga minyak berjangka bergerak ke posisi lebih tinggi setelah turun gila-gilaan pada awal pekan ini. Minyak mentah memperpanjang pemulihan dari kejatuhan bersejarah ke wilayah negatif pada Senin (20/4/2020).

Minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni siang ini terpantau melonjak 6,8 persen ke level US$14,72 per barel pukul 14.10 WIB, sedangkan harga minyak Brent kontrak Juni naik tajam 5,01 persen ke level US$21,39 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper