Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perbibitan PT Bisi International Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,72 triliun dengan laba bersih mencapai Rp306,82 miliar pada 2019.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Kamis (23/4/2020), laba Bisi International turun 24,02 persen secara tahunan. Walhasil, laba pers asham juga terpangkas 24,44 persen menjadi Rp102 per saham.
Penurunan laba bersih disebabkan kenaikan beban lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pendapatan.
Tahun lalu, pendapatan Bisi naik 0,31 persen sedangkan beban pokok tumbuh 5,19 persen menjadi Rp1,47 triliun. Beban mum juga meningkat 12,22 persen menjadi Rp243,77 miliar.
Sementara itu, total liabilitas perseroan mencapai Rp624,47 miliar, naik 37,33 persen. Liabilitas jangka pendek meliputi Rp560,43 miliar dan jangka panjang Rp64,03 miliar.
Adapun total aset mencapai Rp2,94 triliun dengan aset lancar Rp2,31 triliun dan aset tidak lancar Rp62,08 miliar.
Baca Juga
Pada tahun lalu anak usaha Charoen Pokphand itu menghabiskan Rp19,37 miliar untuk belanja modal. Dengan begitu kas dan setara kas akhir periode mencapai Rp195,16 miliar.
Pada penutupan perdagangan sesi I (23/4/2020), saham emiten berkode saham BISI itu menguat 5,75 persen ke posisi Rp920. Saham perseroan diperdagangkan sebanyak 47 kali dengan nilai mencapai Rp211,33 miliar