Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terpelanting ke Level 4.489, Sektor Pertambangan Jatuh Paling Dalam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya dan terpelanting ke kisaran level 4.400 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020), di tengah pelemahan bursa Asia.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya dan terpelanting ke kisaran level 4.400 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020), di tengah pelemahan bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 4.489,15 dengan pelemahan 86,76 poin atau 1,9 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (20/4/2020), IHSG ditutup di level 4.584,33 dengan penurunan tajam 1,09 persen atau 50,49 poin.

Pelemahan indeks mulai berlanjut pada awal perdagangan Selasa (21/4) dengan melemah 0,82 persen atau 37,45 poin ke level 4.538,46. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, indeks tertekan dalam kisaran 4.482,64-4.575,9.

Seluruh 10 sektor dalam IHSG turun tajam pada akhir sesi I, dipimpin pertambangan (-2,63 persen), perdagangan (-2,35 persen), pertanian (-2,25 persen), dan finansial (-2,21 persen).

Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG akan melanjutkan pelemahannya menyusul pasar saham di Amerika Serikat yang ditutup negatif dan fluktuasi harga minyak mentah.

Pada perdagangan Senin (20/4/2020), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 2,44 persen ke level 23.650,44, indeks S&P 500 merosot 1,79 persen ke level 2.823,16, dan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 1,03 persen ke level 8.560,73.

“Sentimen negatif datang dari harga minyak WTI yang turun hingga ke zona negatif untuk pertama kalinya [pada perdagangan Senin], meskipun pagi ini rebound ke zona positif,” tulis Samuel Sekuritas.

“Produsen minyak Amerika telah kehabisan tempat untuk menampung minyak akibat oversupply yang disebabkan turunnya permintaan terdampak pandemi [Covid-19],” terangnya dalam publikasi riset harian yang dikutip Bisnis.com.

Sementara itu, MNC Sekuritas memperkirakan peluang IHSG untuk bangkit pada perdagangan hari ini cenderung terbatas selama belum mampu menembus level resistance di level 4.747 s.d 4.975. 

IHSG diperkirakan rentan mengalami koreksi ke arah 4.150 s.d 4.300 terlebih dahulu. Para investor diminta mewaspadai level 3.911 sebagai level support atau batas bawah penurunan yang bisa membawa IHSG menuju area 3.800.

Sejalan dengan IHSG, rata-rata indeks saham lainnya di Asia juga bergerak negatif siang ini, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-2,17 persen), Kospi Korea Selatan (-1,63 persen), Taiex Taiwan (-2,47 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (-1,69 persen).

Di China, indeks saham acuan Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 1,35 persen dan 1,66 persen. Adapun, indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 2,29 persen.

"Jika ada satu hal yang pasti tentang minyak, itu sangat tidak dapat diprediksi, terutama karena harga benar-benar ditentukan di pasar berjangka," kata Rick Swope, direktur senior pendidikan investor di E*Trade Financial.

Di tengah rontoknya pamor aset-aset berisiko, nilai tukar rupiah pun melemah tajam 168 poin atau 1,09 persen ke level Rp15.580 per dolar AS bersama mayoritas kurs lain di Asia, seiring dengan menguatnya indeks dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper