Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pembukaan kembali pembatasan sosial AS pada awal Mei 2020 dan membantu pelemahan dolar AS akan menjadi faktor utama penggerak mata uang dan komoditas pada perdagangan hari ini, Rabu (15/4/2020).
Analis Monex Investindo Futures Andian mengatakan bahwa rencana Pemerintah AS untuk menghapus pembatasan sosial pada awal Mei dinilai positif oleh pasar untuk kembali mengumpulkan aset-aset berisiko.
“Hal itu membantu penguatan aset-aset berisiko dengan bursa Wall Street mencatat penguatan, dan dolar AS yang menjadi aset likuid di tengah kekhawatiran pasar terhadap penyebaran Covid-19 semakin melemah,” ujar Andian seperti dikutip dari publikasi risetnya, Rabu (15/4/2020).
Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kembali rencana penghapusan pembatasan sosial di AS. Penghapusan pembatasan ini dulunya direncanakan akan dihapus pada pekan ini, setelah perayaan Paskah, tetapi jumlah penderita yang meningkat tajam menyebabkan Trump mengundurkan niatnya tersebut.
Berdasarkan data worldometers, jumlah kasus positif Covid-19 di AS per 14 April 2020 berjumlah 613.886 kasus, lebih tinggi dibandingkan dengan Spanyol, Italia, dan China yang merupakan negara asal virus tersebut.
Pejabat The Fed memandang penghapusan pembatasan sosial pada 1 Mei mendatang sebagai langkah yang terburu-buru, tetapi mungkin diperlukan sebagai langkah untuk memulihkan kondisi ekonomi yang sudah goyah.
Baca Juga
Selain itu, Pasar akan menantikan data Core Retail Sales & Retail Sales AS pada malam ini untuk peluang penggerak dolar AS. Bank of Canada juga akan merilis kebijakan moneter terbarunya yang akan menjadi penggerak pasangan mata uang USD/CAD.
Berikut analisis mata uang dan komoditas utama pada perdagangan kali ini:
EMAS
Harga emas berpeluang turun menguji support US$1.690-US$1.710 per troy ounce bila minat pasar pada aset berisiko terus meningkat. Level resisten pada kisaran US$1.740- US$1.760 per troy ounce.
MINYAK
Harga minyak masih tertekan turun menguji support US$19 - US$20 per barel di tengah masih rendahnya permintaan minyak mentah akibat terhambatnya ekonomi global di tengah wabah Covid-19. Level resisten US$21,90- US$22,50 per barel.
EUR/USD
EUR/USD berpeluang naik menguji resiten US$1,1000 - US$1,1050 per euro bila sentimen beli aset berisiko berlanjut meningkat setelah pidato Trump. Level support pada kisaran US$1,0900 - US$1,0950 per euro.
GBP/USD
GBP/USD berpeluang naik menguji resisten US$1,2650 - US$1,2700 per pound sterling bila pelemahan dolar AS berlanjut pasca pidato Trump. Level support pada kisaran US$1,2500 - US$1,2570 per pound sterling.
USD/JPY
USD/JPY masih berpeluang turun sebagai aset aman di tengah pelemahan dolar AS pasca pidato Trump, menguji support 106,50 - 106,75 yen per dolar AS. level resisten pada kisaran 107,45 - 107,80 yen per dolar AS.
AUD/USD
AUD/USD berpotensi turun menguji support US$0,6300 - US$0,6350 per dolar Australia pasca data sentimen ekonomi Australia yang lebih rendah dari ekspektasi. Level resisten pada kisaran US$0,6465 -US$ 0,6500 per dolar Australia..