Pada pukul 9.04 WIB, indeks naik 0,6 persen atau 27,59 poin menjadi 4.651,48. Terpantau 169 saham menguat, 47 saham melemah, dan 81 saham stagnan.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi turunnya DJIA sebesar -1.39% disertai dengan turunnya EIDO -0.20% dan kembali jatuhnya harga minyak mentah sebesar -3.45% berpotensi menjadi sentimen negatif untuk perdagangan Selasa ini.
Di sisi lain, menguatnya sebagian Bursa Asia pagi ini ditengah penguatan kembali harga emas berpotensi menjadi katalis positif bagi perdagangan dihari Selasa.
"Mengetahui IHSG berpeluang rebound, di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan pembelian dan atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari Sektor Logam Emas, Bank, Konsumer, Infrastruktur, Rumah Sakit, Konstruksi dan Telko dalam perdagangan Selasa ini," paparnya.
Sebelumnya, IHSG terkoreksi 0,54 persen atau 25,185 poin ke level 4.623.894, Senin (13/4/2020). Sempat menyentuh level resistance 4.659.030, indeks tidak mampu mendarat di zona hijau.
Pada sesi tersebut, sebanyak 199 saham menguat, 207 mengalami koreksi, dan 148 stagnan. Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp5,54 triliun pada akhir penutupan, Senin (13/4/2020), atau menjadi yang terendah sepanjang April 2020.
Sepanjang April 2020, nilai total nilai transaksi tertinggi terjadi pada, Selasa (7/4/2020). Saat itu, transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp9,59 triliun.
Di sisi lain, investor asing tercatat mencetak net buy atau beli bersih senilai Rp321,49 miliar sepanjang sesi, Senin (13/4/2020). Namun, investor asing masih tercatat net sell secara year to date periode 2020 senilai Rp12,34 triliun.
Sektor saham infrastruktur menjadi penahan koreksi IHSG dengan penguatan 1,86 persen. Sebaliknya, sektor saham aneka industri terkoreksi paling dalam sebesar 2,21 persen.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 1,7 persen dan 4,3 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.